PENGARUH LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DI KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2017
Sari
Latarbelakang : ISPA merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan
dengan udara dengan cara penularan melalui droplet. Penyakit ISPA sering ditemui di
lingkungan dengan kualitas udara ruangan yang tidak baik. Berdasarkan study pendahuluan
yang dilakukan di Kecamatan Talawi terhadap kejadian ISPA, kecamatan ini memiliki angka
kejadian ISPA nomor dua tertinggi di Kota Sawahlunto yaitu sebesar 3.907 kasus. Talawi
merupakan kecamatan terbesar di Kota Sawahlunto yang memiliki PLTU sebagai sumber
pembangkit listrik diwilayah tersebut. Kondisi ini menjadi salah satu faktor penyebab
terjadinya pencemaran lingkungan.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhlingkungan fisik
rumah dan kebiasaan merokok terhadap kejadian ISPA di Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto
tahun 2017.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian export facto dengan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian adalah rumah tangga yang memiliki balita penderita ISPA di
Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto sebanyak 234 orang dengan sampel sebanyak 100 orang.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1)Tidak terdapat pengaruh
kepadatan hunian terhadap kejadian ISPA. (2) terdapat pengaruh ventilasi terhadap kejadian
ISPA. (3) Terdapat pengaruh pencahayaan terhadap kejadian ISPA. (4) Terdapat pengaruh
kelembaban terhadap kejadian ISPA. (5) Tidak terdapat pengaruh suhu terhadap kejadian
ISPA. (6) Tidak terdapat pengaruh kebiasaan merokok terhadap kejadian ISPA.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan terhadap responden atau
orang tua, sebaiknya membiasakan membuka jendela kamar dan ruangan setiap hari pada saat
pagi dan siang hari supaya suhu dan kelembaban serta pencahayaan terjaga, menambah
ukuran ventilasi yang lebih luas atau lebih besar 10 % dari luas lantai kamar, membuat suasana
ruangan terasa sejuk, sedapat mungkin mengurangi kepadatan hunian dalam satu ruangan
dengan balita yang sedang tidur, menjauhkan asap rokok dari balita dan berhenti merokok di
dalam rumah.
dengan udara dengan cara penularan melalui droplet. Penyakit ISPA sering ditemui di
lingkungan dengan kualitas udara ruangan yang tidak baik. Berdasarkan study pendahuluan
yang dilakukan di Kecamatan Talawi terhadap kejadian ISPA, kecamatan ini memiliki angka
kejadian ISPA nomor dua tertinggi di Kota Sawahlunto yaitu sebesar 3.907 kasus. Talawi
merupakan kecamatan terbesar di Kota Sawahlunto yang memiliki PLTU sebagai sumber
pembangkit listrik diwilayah tersebut. Kondisi ini menjadi salah satu faktor penyebab
terjadinya pencemaran lingkungan.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhlingkungan fisik
rumah dan kebiasaan merokok terhadap kejadian ISPA di Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto
tahun 2017.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian export facto dengan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian adalah rumah tangga yang memiliki balita penderita ISPA di
Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto sebanyak 234 orang dengan sampel sebanyak 100 orang.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1)Tidak terdapat pengaruh
kepadatan hunian terhadap kejadian ISPA. (2) terdapat pengaruh ventilasi terhadap kejadian
ISPA. (3) Terdapat pengaruh pencahayaan terhadap kejadian ISPA. (4) Terdapat pengaruh
kelembaban terhadap kejadian ISPA. (5) Tidak terdapat pengaruh suhu terhadap kejadian
ISPA. (6) Tidak terdapat pengaruh kebiasaan merokok terhadap kejadian ISPA.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan terhadap responden atau
orang tua, sebaiknya membiasakan membuka jendela kamar dan ruangan setiap hari pada saat
pagi dan siang hari supaya suhu dan kelembaban serta pencahayaan terjaga, menambah
ukuran ventilasi yang lebih luas atau lebih besar 10 % dari luas lantai kamar, membuat suasana
ruangan terasa sejuk, sedapat mungkin mengurangi kepadatan hunian dalam satu ruangan
dengan balita yang sedang tidur, menjauhkan asap rokok dari balita dan berhenti merokok di
dalam rumah.
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.33559/mi.v12i2.529
Article Metrics
Sari view : 147 timesPDF - 175 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
INDEXED BY :
Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM). Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Jl. Pasir Kandang No.4, Pasie Nan Tigo, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat 25586.
Email : lppmumsb@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.