UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPFIKIR KRITIS DENGAN PENERAPAN METODE PROBLEM POSING PADA MATA KULIAH KURIKULM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN MAHASISWA SEMERTER V PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN 2017/2018

Sukarni, Adelia Rizki Putri -

Sari


Salah satu masalah dalam dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran.
Proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang menantang mahasiswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikir, yaitu merangsang otak secara maksimal,kemampuan
berpikir mahasiswa tergantung pada kegiatan yang dilakukan oleh dosen pada proses
pembelajaran. Karena dosen merupakan orang yang berkomunikasi dan berinteraksi secara
langsung dengan mahasiswa, maka dari itu dosen memiliki peranan penting untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan inovatif agar dapat mempengaruhi hasil
belajar.Metode pembelajaran yang dipilih dosen hendaknya mengikutsertakan seluruh
mahasiswa dalam proses pembelajaran agar mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan
yang dimilikinya. Akan tetapi bagaimana dosen-dosen yang ada sekarang ini bisa menjadi
dosen-dosen yang kreatif dan inovatif. Karena kekreatifan dosen dalam mengajar baik dalam
pemilihan metode pembelajaran akan berdampak terhadap pemahaman dan keberhasilan
mahasiswa.Metode Problem Posing diharapkan memancing mahasiswa untuk menemukan
pengetahuan yang bukan diakibatkan dari ketidak sengajaan melainkan melalui upaya mereka
untuk mencari hubungan-hubungan dalam informasi yang dipelajarinya. Tujuan penelitian ini
adalah: Untuk meningkat kemampuan bertanya dan berfikir kritis mahasiswa dengan
Penerapan Metode Problem Posing Dalam Mata kuliah Kurikulm dan Perencanaan pada
mahasiswa semerter 5 pendidikan akuntansi tahun 2017/2018. Penelitian ini merupakan
penelitian Tindakan kelasSubjek penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi
FKIP UIR semester V yang terdiri dari kelas yaitu kelas A, kelas B, dengan kelas C dan kelas
D.Hasil penelitain terlihat bahwa pada pertemuan pertama tingkat pertanyaan berada pada
level “memahami” dan “ mengaplikasi”. Telihat bahwa 66.67% siswa hanya berfikir pada
level memahami dan 33,3% berada pada level mengaplikasi`atau berada pada tingkat MOTS (
Middle Order Thiking Skill).Pada pertemuan kedua tetap masih berada pada MOTS
meskipun persentasenya menaik yaitu aplikasi 60% dan memahami 40%. Pertemuan ketiga
atau pada siklus ke dua meningkat lagi ketingkat HOTS ( higher order thiking skill) meskipun
baru pada level menganalisis. Pada pertemuan ktiga ini 80% siswa sudah berada pada pada
level menganalisis dan 40% tetap saja berada pada level mengaplikasi atau 60% sudah pada
kategori HOTS dan 40% masih MOTS.Pada pertemuan ke empat tetap masi ada yang berada
pada MOTS yaitu sebanyak 18,75 % sedangkan yang sudah meningkat kepada level
mengevalusi sebanyak 31,75% dan yang berada pada level menganalisis 50%.
Kata \kunci : metode problem posing, berpikir kritis

Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33559/mi.v12i2.526

Article Metrics

Sari view : 105 times
PDF - 126 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

INDEXED BY :

 


Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM). Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Jl. Pasir Kandang No.4, Pasie Nan Tigo, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat 25586. 
Email : lppmumsb@gmail.com



Kunjungan Sampai Saat ini    Web
Analytics Made Easy - StatCounter

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.