Dampak Keberadaan Taman Keanekaragaman Hayati Pt. Tirta Investama Aqua Solok

Gusmardi Indra, Firman Hidayat, Zulmardi Zulmardi, Eko Subrata, Heriyanto Heriyanto, First San Hendra Rivai

Sari


Kondisi keanekaragaman hayati Indonesia cukup mengkhawatirkan yang diakibatkan oleh kerusakan dan pemanfaatan yang berlebihan. Salah satu upaya menanggulangi masalah tersebut adalah pembangunan dan pengembangan taman keanekaragaman hayati (kehati). PT. Tirta Investama Pabrik Solok telah membangun taman kehati sejak tahun 2014, dimana sampai saat ini belum terdata dampak positif dari keberadaan taman kehati tersebut. Penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan data keanekaragaman jenis tumbuhan dan jenis burung serta cadangan karbon di areal taman kehati Solok. Menggunakan metode sensus dengan mendata dan mengidentifikasi serta mengukur dbh seluruh tumbuhan yang ada. Pengamatan jenis burung menggunakan metoda simple list method dengan mengunakan buku panduan identifikasi burung. Hasil identifikasi mendapatkan sebanyak 74 jenis tumbuhan yang tergabung dalam 34 famili dengan jumlah individu 250 batang. Jenis burung yang teridentifikasi sebanyak 14 jenis. Total cadangan karbon tersimpan dalam areal taman kehati seluas 2,5 ha adalah 28,07 ton dengan vegetasi tingkat pohon sebagai penyumbang cadangan karbon terbanyak yaitu 24,48 ton atau 87 %. Kata kunci: Taman Kehati, keanekaragaman, stok karbon

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Gunawan H., S. Rachim, V. S. Sihombing, A. Rianti, dan P. Setio. 2015. Sistem Monitoring Dan Evaluasi Keanekaragaman Hayati Di Taman Kehati. Penerbit Forda Press. Bogor.

Hairiah K, Ekadinata A, Sari RR, Rahayu S. 2011. Pengukuran Cadangan Karbon: Dari Tingkat Lahan Ke Bentang Lahan. Petunjuk Praktis. Edisi kedua. Bogor, World Agroforestry Centre, ICRAF SEA Regional Office, University of Brawijaya (UB), Malang, Indonesia.

Kartawinata K. 2016. Diversitas Ekosistem Alami Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia,Jakarta.

Ketterings, Q.M., Coe, R., Van Noordwijk, M. and Palm, C. 2001. Reducing uncertainty in the use of allometric biomass equations for predicting above-ground tree biomass in mixed secondary forests. Forest Ecology and Management 146: 199-209

MacKinnon, J., K. Phillips, B.V. Balen. 2010. Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Burung Indonesia. Bogor.

Ng, F.S.P. 1978. Tree Flora of Malaya. Vol. 3. Malayan Forest Records, 26.

Pemerintah Republik Indonesia. 2012. Pedoman (Manual) Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Tahun 2012. Laporan Pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati. Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim. Kementrian Lingkugan Hidup. Jakarta.

Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta.

Pemerintah Republik Indonesia. 2012. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 2012 tentang Taman Keanekaragaman Hayati. Kementerian Lingkungan Hidup. Jakarta.

Sukara E., H.S. Alikodra, H. Kartodiharjo, H.R. Putro, Roemantyo dan S. Pindi. 2016. Pengelolaan Kawasan ekosistem Esensial Dalam Rangka Memperkuat Revisi UU No.5/1990. USAID dan Winrock International.

Whitmore, T.C. 1972. Tree Flora of Malaya. Vol. 2. Malayan Forest Records, 26.




DOI: https://doi.org/10.31869/mi.v17i2.4275

Article Metrics

Sari view : 292 times
PDF - 212 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

INDEXED BY :

 


Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM). Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Jl. Pasir Kandang No.4, Pasie Nan Tigo, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat 25586. 
Email : lppmumsb@gmail.com



Kunjungan Sampai Saat ini    Web
Analytics Made Easy - StatCounter

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.