EVALUASI RELAPS PASCA PERAWATAN ORTODONTI AKTIF : SCOPING REVIEW
Sari
Perawatan ortodonti merupakan prosedur jangka panjang yang bertujuan mendapatkan oklusi yang baik tanpa rotasi gigi dan diastema. Selain itu, juga didapatkan data yang menyebutkan bahwa perawatan ortodonti dapat meningkatkan fungsi dan estetik. Hal tersebut dapat dicapai jika susunan geligi teratur, stabil dan seimbang. Perawatan ortodoti aktif adalah periode digunakannya tekanan mekanis dari suatu piranti ortodonti. Setelah perawatan selesai dan piranti dilepas maka gigi mungkin masih dalam posisi belum stabil sehingga tekanan dari jaringan lunak di sekitarnya yang terus- menerus dapat memungkinkan terjadinya relaps. Relaps adalah kembalinya gigi ke bentuk maloklusi semula seluruhnya atau sebagian, atau terjadi hubungan gigi geligi yang berbeda dengan maloklusi semula. Hal tersebut dapat terjadi karena diakibatkan oleh banyak faktor. Maka dari itu, piranti retensi adalah aspek penting dalam perawatan ortodonti aktif karena dapat membantu gigi mempertahankan posisi idealnya tetapi penggunaannya tidak dapat menjamin tidak terjadinya relaps pada masa perawatan ortodonti pasif. Penelitian ini merupakan studi kualitatif menggunakan metode scoping review dengan basis data dari http://angleortodontic.go.id/ dan https://www.google.com. yang didapatkan 47 jurnal yang diidentifikasi dan dilakukan kriteria kelayakan. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa tingkat kasus relaps pasca perawatan ortodonti aktif tegolong tinggi, namun kemungkinan relaps tidak terjadi dijumpai pada beberapa kasus
Kata Kunci : Relaps, pasca perawatan ortodonti, ortodonti aktif
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Alawiyah, Tuti & Sianita, P, P. 2012. Ritensi dalam Perawatan Ortodonti. Jakarta: FKG UPDM.
Arksey, H., & O’Malley, L. 2005. Scoping studies: towards a methodological framework. International Journal of Social Research Methodology, 8(1). doi:10.1080/1364557032000119616
Bettany-Saltikov, J. 2012. How to do a systematic literature review in nursing: A step-by-step guide. Maidenhead: McGraw- Hill/Open University Press.
Bishara, S.E., 2001. Textbook of ortodontics. WB, Saunders Co., Philadelphia. Cameron, C.A.
Cerny, R., Cockrell, D., Lloyd, D. 2010. Long-term results of permanent bonded retention. JCO; 44(10).
Chougule KA. 2012. An overview of retention & stability in Orthodontics. Heal TalkDanz, J.C., Greuter C., Sifakakis, Fayed M., Pandis N., & Katsaros C. 2012. Stability and Relapse After Orthodontic Treatment of Deep Bite Cases—a Long- Term Follow-Up Study. European Journal of Orthodontics.
Ditaprilia, M. Wayan, A. Christnawati. 2015. Perawatan Ortodontik Alat Lepasan Kombinasi Semi-Cekat pada Kehilangan Gigi 46. Yogyakarta: MKGK. Vol 1(1).
Elih. 2015. Relapse and retention after orthodontic treatment. Padjajaran Journal
Goenharto, S., & Rusdiana, E. 2015. Peranti Retensi Pasca Perawatan Orthodonti. Journal of Dental Technologi, 4 (1)
Isro’in, L & Andarmoyo, S. 2012. Personal Hygiene Konsep, Proses Dan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan: Graha Ilmu.
Iswari, S, H. 2012. Relaps dan Pencegahannya dalam Ortodonti. Majalah Ilmiah Widya
Littlewood SJ, Kandasamy S, Huang G. 2017. Retention and relapse in clinical practice. Australian Dental Journal.
Moyers, RE. 1988. Handbook of ortodontics, (4th ed). Year Book Medical Publisher.Inc.
Nadia, S. 2019. Hubungan antara tonus otot mastikatori dan maloklusi klas I dan klas II (Pada Pasien Etnis Jawa yang Sedang Melakukan Perawatan Ortodonti di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga .Doctoral dissertation, Universitas Airlangga.
Newman, M.G., Carranza, F.A., Bulkasez, J., Quirynen, M., Teughels, W., Haake, S.K., 2006. Microbiology of Periodontal Disease in Carranza’s Clinical Periodontology, 10th ed, Saunders Elseviers, Los Angeles of Dentistry.
Paramitha, P., 2000, Memahami Pertumbuhan dan Kelainan Anak., Jakarta, Trubus Agriwidya.
Pratt MC, Kluemper GT, Hartsfield JK, Fardo D, Nash DA. 2011. Evaluation of retention protocols among members of the American Association od Orthodontist in the United States. AJO- DO.
Premkumar S. 2015. Textbook Of ortodontics. New Delhi: Elsevier Health Sciences.
Proffit, W.R.,Fields, H.W., Ackermann, J.L., Thomas, P.M.and Camilla Tulloch, J.F. 2000. Contemporary ortodontics. St. Louis, Toronto, London: The C.V. Mosby Co.
Senjaya, A. 2012. Kebiasaan Buruk yang Dapat Merubah Bentuk Wajah. Jurnal Skala Husada, 9(1).
Sharma, N., Miglani, A., Nanda, N., Sonawane, N., Abraham, SA. 2019. Importance of retention and relapse in orthodontics. TMU J Dent; 6(1).
Sulandjari, H., 2008. Buku Ajar ortodonti 1. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Gigi UGM.
Zawawi, KH & Melis, M. 2014. The Role of Mandibular Third Molars on Lower Anterior Teeth Crowding and Relapse after Orthodontic Treatment: A Systematic Review. Scientific World Journal.
Zhe. X. K., Epsilawati. L., Firman. R. N. 2017. Deskripsi pertumbuhan akar lengkap pada gigi molar tiga rahang atas berdasarkan usia kronologis. Padjajaran J Dent Res Student; 1(2)
DOI: https://doi.org/10.31869/mi.v15i1.2752
Article Metrics
Sari view : 1586 timesPDF - 2073 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
INDEXED BY :
Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM). Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Jl. Pasir Kandang No.4, Pasie Nan Tigo, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat 25586.
Email : lppmumsb@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.