STATUS KESEHATAN RONGGA MULUT ANAK DILIHAT DARI KEPEDULIAN ORANG TUA TENTANGKEBERSIHAN RONGGA MULUT ANAK DAN STATUS GIZI DI SD NEGERI NO. 98/III DESA BARU LEMPUR, KERINCI
Sari
Kebersihan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi-geligi yang berada di
dalam rongga mulut dalam keadaan yang bersih, bebas dari plak, karang gigi, dan sisa
makanan serta tidak tercium bau dalam mulut, pengetahuan orang tua juga sangat penting
dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung kebersihan gigi dan mulut anak.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kesehatan rongga
mulut anak dan status gizi dilihat dari kepedulian orang tua tentang kebersihan rongga
mulut di SD Negeri no.98/III Desa Baru Lempur, Kerinci. Jenis penelitian ini adalah
survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh anak di SD Negeri No. 98/III Desa Baru Lempur, Kerinci yang berjumlah 50
murid dan orang tua, waktu penelitian pada bulan Januari 2018 dan instrumen penelitian
dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan gigi dan pengukuran status gizi. Analisa
secara univariat ditampilkan dengan tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan
menggunakan uji chi-square dengan kepercayaan 95% α = 0.05.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan Plak gigi murid paling banyak adalah
sedang yaitu 37 orang (74%), karies gigi paling banyak adalah sangat rendah yaitu 34
orang (68%) dan kesehatan rongga mulut atau OHI-S adalah cukup yaitu 37 orang (74%),
paling banyak status gizi murid adalah baik yaitu 38 orang (76%) dan paling banyak
kepedulian orang tua berada pada kategori sedang yaitu 29 orang (58%). Terdapat
hubungan kesehatan rongga mulut (plak, karies dan OHI-S) dan status gizi dengan
kepedulian orang tua terhadap kebersihan rongga mulut. (p<0,5).
Keywords: Kepedulian Orang Tua, kesehatan rongga mulut( plak, indeks karies dan OHIS,
status gizi.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Afiati, R. Adhani, R. Ramadhani, K S. D. (2017). Hubungan Perilaku Ibu Tentang
Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Dan Mulut Terhadap Status Karies Anak Tinjauan
Berdasarkan Pengetahuan , Tingkat Pendidikan , Dan Status Sosial Di TK ABA 1
Banjarmasin. Dentino Jurusan Kedokteran Gigi, II (1).
Alhamda, S. (2011). Status Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Status Karies Gigi (Kajian
pada Murid Kelompok Umur 12 Tahun di Sekolah Dasar Negeri Kota Bukittinggi ),
Berita Kedokteran Masyarakat27(2), 108–115.
Arianto, Shaluhiyah, Z., Nugraha, P. (2014). Perilaku Menggosok Gigi pada Siswa
Sekolah Dasar Kelas V dan VI di Kecamatan Sumberejo, Jurnal Promosi Kesehatan
Indonesia 9 (2).
Daliemunthe, S. H. (2008). Periodonsia. Medan: Raneka citra.
Duggal M., Angus Cameron, J. T. (2014). At a Glance Kedokteran Gigi AnakJakarta:
Penerbit ErlanggaNurlindah Hamrun, M. R. (2009). Perbandingan status gizi dan
karies gigi pada murid SD Islam Athirah dan SD Bangkala III Makassar. Dentofasial,
(1), 27–34.
Dyah P., R., Gultom E., Andriyani D., (2013) Hubungan keparahan karies dengan status
gizi anak usia 7-8 tahun di SDN 5 Jatimuloyo, Jurnal Analis kesehatan 2(1.)
Ghofar A, F. Agus. (2012). Hubungan Karies gigi Terhadap Status Gizi Anak TK
Muslimat 7 Peterongan Jombang. Jurnal Edu Health. 2 (2)
Gumawang, Z. A. (2016) Hubungan Antara Fungsi Keluarga Dengan Status Gizi Anak
Pada Murid Di Sd Negeri 5 Boyolali. Fakultas Kedokteran, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, (Skripsi).
Halim, M.P. (2011). Peran Orang Tua Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut
Anak Dan Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Kelas II Sd St. Yoseph 1 Medan.
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara Medan,(Skripsi).
Hamrun, N., Rathi, M., (2004). Perbandingan Status Gizi Dan Karies Gigi Pada Murid SD
Islam Athirah Dan SD Bangkala III Makassar. Dentofasial 8 (1).
H. Hestieyonini. Kiswaluyo. Widy, R. E.Y. Meilawaty. (2013). Perilaku Menjaga
Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Santri Pondok Pesantren Al-Azhar Jember.j J.K.G
Unej. 10 (1).
Hidayatullah. Rosihan Adhani, T. (2016). Hubungan Tingkat Keparahan Karies Dengan
Status Gizi Kurang Dan Gizi Baik. Jurnal Kedokteran Gigi, I(1).
Hutabarat. N. 2009. Peran Petugas Kesehatan, Guru dan Orang Tua dalam Pelaksanaan
UKGS dengan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Murid Sekolah
Dasar . Medan (Tesis).
Irianto, D. P. (2017). Pedoman Gizi Lengkap keluarga & Olahragawan. Yogyakarta: Cv
Andi Offset.
Khasanah U., 2012. Hubungan Pola Asuh dan Kharakteristik Keluarga dengan Status
Gizipada Anak Usia Sekolah di SD Negeri Kelurahan Tugu Kota Depok. Universitas
Indonesia. Jakarta. Thesis.
Ladytama., Rr, S., Arlina Nurhapsari, M. B. (2014). Efektivitas larutan ekstrak jeruk nipis
(citrus aurantifolia) sebagai obat kumur terhadap penurunan indeks plak pada remaja
usia 12 – 15 tahun - Studi di SMP Nurul Islami, Mijen, Semarang. Odonto Dental
Juornal, 1(1), 39–43.
Langlais R., P., Craig S. Millier, J. S. N.G. (2014). Lesi Mulut Yang sering
ditemukan,Edisi 4Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Listiowati (2009). Hubungan antara Peran Orang Tua Terhadap Perawatan Gigi dengan
Perilaku Menggosok Gigi Sebelum Tidur Pada Anak PraSekolah di TK AlFirdaus
Mranggeng Demak, Universitas Muhammadiyah Semarang, Fakultas Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan, Semarang, Skripsi.
Longginus E, Kaunang WPJ, Juliatri. Tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
siswa SD GMIM di Desa Wiau Lapi Barat. Manado: Dentire journal; 2012 Juni;1(1):
-34.
Magfirah, A., & Rachmadi, P. (2014). Efektivitas Menyikat Gigi Disertai Dental Floss
Terhadap Penurunan Indeks Plak Tinjauan Pada Siswa Sman 1 Sungai Pandan
Kecamatan Sungai Pandan. Jurnal Kedokteran Gigi, Ii(1), 5–8.
Mardalena, I. (2017). Dasar-dasar ilmu gizi dalam keperawatan.Yogyakarta: Pustaka Baru
Press. Hal 1 dan 93-94.
Mutiara, F. N. A. E. E. dan H. (2015). Peranan Ibu dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi
Anak dengan Status Karies Anak Usia Sekolah Dasar. Majority, 4(November), 4–9.
Novita, C. F. , Andriyany, P., S. I. M. (2016). [Jds] Journal of Syiah Kuala Dentistry
Society. Journal of Syiah Kuala Dentistry Society, 1(1), 65–72.
Oktavilia, W. D., & Probosari, N. (2014). ( Perbedaan OHI-S DMF-T dan def-t Pada Siswa
Sekolah Dasar Berdasarkan Letak Geografis Di Kabupaten Situbondo ( Difference Of
OHI-S And DMF-T On Elementary School Students Based On Geographical
Location In Situbondo ). E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 2(1).
Pay, M. N., Widiati, S., & Sriyono, N. W. (2016). Identikasi faktor yang mempengaruhi
perilaku anak dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut : Studi pada Pusat
Pengembangan Anak Agape Sikumana Kota Kupang , Nusa Tenggara Timur ,
Indonesia. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia, 2(1), 27–34.
Penda, P. A. C., & Kaligis, S. H. M. (2015). Perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah
pengunyahan buah apel 1. Jurnal E-GiGi (eG), 3(2).
Pintauli, S. (2010). Analisis Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Terhadap Status Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD dan SMP di Medan. Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan, 16.
Ratnasari, Erni Gultom, D. A. (2014). Tingkat keparahan karies dan status gizi pada anak
sekolah usia 7 – 8 tahun. Jurnal Keperawatan, X(1), 33–37.
Rahmawati, I., Hendrartini, J., Priyanto, A., & Banjarbaru. (2011). Perilaku Kesehatan
Gigi dan Mulut pada Anak Sekolah Dasar. Berita Kedokteran Masyarakat, 27(4),
–186.
Rahman, T., Rosihan Andhani, T. (2016). Laporan Penelitian Hubungan Antara Status Gizi
Pendek ( Stunting) dengan tingkat karies gigi. Jurnal Kedokteran Gigi, I(1).
Riswandi, M., A., R. A. L. H. (2016). Perbedaan indeks karies gigi antara siswa dengan
status gizi lebih dan status gizi normal Tinjauan Pada Siswa Kelas IV, V Dan VI Di
Madrasah Ibtidayah Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin. Jurnal Kedokteran
Gigi, I(2), 135–139.
Rompis, C., Pangemanan, D., & Gunawan, P. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Kesehatan Gigi Anak dengan Tingkat Keparahan Karies Anak TK di Kota
Tahuna. Jurnal E-GiGi (eG), 4(1), 47–52.
Rusmali (2010). Faktor Tingginya Karies Gigi (Dmf-T) Pada Anak Usia Sekolah Dasar
Umur 5 S/D 14 Tahun Berdasarkan Nilai Status Kebersihan Gigi Dan Mulut (OhiS)
Di Kota Pontianak Tahun 2010. Poltekkes Kemenkes Pontianak Jurusan Gigi.
Sampakang, T. Gunawan, P, N, Juliatri. (2015) Status Kebersihan Mulut Anak Usia 9-10
Tahun Dan Kebiasaan Menyikat Gigi Malam Sebelum Tidur Di SDN Melanguane.
Jurnal e-GiGi (eG), 3 (1).
Sari., B, Idham Halid, Pahrur R. (2017). Hubungan Pengetahuan Dengan Status
Kebersihan Gigi Dan Mulut Pada Penderita Diabetes Melitus Di Puskesmas Rawang
Jambi Berliana Sari 1, Idham Halid 2, Pahrur Razi 3. Jurnal Kesehatan Gigi, 4(1).
Satria, A., (2015). Hubungan Status Gizi Anak Terhadap Tingkat KeparahanKaries Dan
Gingivitis Pada Anak Umur 9-12 Tahun DiKecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru.
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin Makassar. (Skripsi).
Simanjutak, A., B., (2014). Hubungan Peran Orang Tua Dalam Perawatan Gigi Anak
Terhadap Resiko Kejadian Karies Pada Anakusia6-8 Tahun Di Sekolah Dasar
Kelurahan Sungai Beliung Pontianak Tahun 2014. Fakultas Kedokteran
Universitastanjungpura Pontianak, (Skripsi).
Supariasa I.D.N., 2012 Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Suratri, M,. A.,L FX. Sintawati, L. A. (2016). Pengetahuan , Sikap , dan Perilaku Orang
Tua tentang Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Usia Taman Kanak-kanak di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Banten Tahun 2014. Media
Litbangkes, 26(2), 119–126.
Utami, S. (2013). Hubungan Antara Plak Gigi Dengan Tingkat Keparahan Karies Gigi
Anak Usia Prasekolah. Idj, 2(2), 9–15.
DOI: https://doi.org/10.33559/mi.v12i10.1008
Article Metrics
Sari view : 1315 timesPDF - 2485 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
INDEXED BY :
Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM). Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Jl. Pasir Kandang No.4, Pasie Nan Tigo, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat 25586.
Email : lppmumsb@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.