HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) RSIA MUTIA SARI KECAMATAN MANDAU

Vinta Mayanda

Sari


Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kekurangan Energi Kalori (KEK) dan anemia gizi. Data menunjukkan bahwa sepertiga (35,65%) Wanita Usia Subur (WUS) menderita KEK, masalah ini mengakibatkan pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin sehingga menimbulkan resiko pada bayi dengan BBLR. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah 70%, ini berarti 7 dari 10 wanita hamil menderita anemia. Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Analisis Data Rekam Medik Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutia Sari Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis April 2011 s/d Maret 2012). Desain penelitian ini dengan survey “cross sectional”. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 105 ibu bersalin yang memeriksakan kehamilannya di RSIA Mutia Sari. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji statistik Chi Squere. Hasil penelitian diperoleh bayi yang dilahirkan BBLR sebanyak 38,1%. Hasil analisis bivariat dari kenaikan berat badan ibu sebanyak 54,0% (Pvalue 0,003, OR 3,793), kadar Hb ibu hamil tidak normal sebanyak 50% (Pvalue 0,005, OR 3,778), lingkar lengan atas tidak normal sebanyak 29% (Pvalue 0,005, OR 8,074), umur ibu beresiko sebanyak 50% (Pvalue 0,078, OR 2,250), paritas tinggi ibu sebanyak 26,2% (Pvalue 0,006, OR 0,296), riwayat penyakit ibu sebanyak 50% (Pvalue 0,035, OR 2,562). Hasil analisis multivariat diperoleh variabel dominan adalah LILA ibu Pvalue 0,005 dengan OR 5,271. Variabel gizi ibu hamil yang memiliki hubungan signifikan dengan berat badan lahir rendah adalah kenaikan berat badan, kadar Hb, LILA, paritas, riwayat penyakit. Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang paling dominan mempengaruhi berat badan lahir rendah adalah LILA ibu dengan OR 5,271, artinya LILA ibu memiliki peluang 5,271 kali melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah setelah dikontrol dengan variabel kenaikan berat badan ibu hamil. Ada sebagian kecil (38,1%) bayi yang dilahirkan BBLR di RSIA Mutia Sari dengan variabel status gizi yang berhubungan dengan BBLR adalah kenaikan berat badan, kadar Hb, LILA, paritas, riwayat penyakit, serta faktor yang paling dominan mempengaruhi berat badan lahir rendah di RSIA Mutia Sari adalah LILA ibu hamil.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alisyahbana, 2000. “Kematian Perinatal dan Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Masalah ini”. Dalam : Kardjati, S. Anna & J. A. Kusnin (eds) 1985. Aspek kesehatan dan Gizi Anak Balita. Yayasan, Obor, Jakarta Ariawan iwan, 1998. “Besar dan Metode Sampel Pada Penelitian Kesehatan”. Jurusan Biostatistik dan Kependudukan. Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Jakarta. Budiman, 1996. “Hubungan antara Kadar Hb selama kehamilan dengan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Kabupaten” Gar, Tesis Magister Kesehatan Masyarakat, FKM UI Depok. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal/ Editor, Abdul Bari Saifuddin, Gulari Hanifa Wikajosastro, Biran Affandi, Djoko Waspodo; Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2002 Behnnan RE., 1985 Preventing low birth weight: A pediatric perspective. J Pediatr. 107: 842-54. Djaali & Eryando, 2010. “Jurnal kesehatan Masyarakat, Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo dan Faktor-faktor yang berhubungan, FKM UI, 2010. Hastono, S. & Sabri, L, 2010. Statistik Kesehatan, Rajawali Pers, Jakarta. Hidayat A. Alimul, 2008, “pengantar IKA untuk pendidikan kebidanan”. Jakarta, salemba medika. Husaini, Jajah K, dkk. Keterbatasan Penggunaan Lingkaran lengan Atas dalam Memonitor Status Gizi Wanita Hamil Beresiko Tinggi Melahirkan Bayi Berat Lahir. Avalaible from: http://www.litbang.depkes.go.id/~djunaedi/documentation/350407pdf/yayah.pdf Kramer MS. , 1987 : Determinants of low birth weight: Methodological assessment and meta-analysis. Bulletin of the World Health Organization, (65):663-737 Lukman Elina, 2002. Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi Berat Lahir Rendah Di Wilayah Puskesmas Kec. Kebayoran Baru Kotamadya Jakarta Selatan provinsi DKI Jakarta. Manuaba, Ida G, 1998. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk pendidikan Bidan. Jakarta Manuaba, Ida, 2010 “ilmu kebidanan penyakit kandungan da KB untuk pendidikan bidan”, edisi 2 Jakarta, EGC. Maryuni, A & Nurhayati, 2009 Asuhan Kegawatandaruratan dan Penyulit Pada Neonatus, Trans Info Media, Jakarta. Mutalazimah, 2005. Hubungan Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Kadar Hemoglobin (Hb) Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Fakultas Ilmu Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mutiara, E.,2006. Pengaruh Aktivitas Fisik Selama Kehamilan Terhadap Berat Lahir: Suatu Kohort Prospektif di Indramayu, Jawa Barat, Disertasi Program Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, FKM UI Paulette Hauws, 2007 “Asuhan Neonatus”, Jakarta, EGC Prawiroharjo S, 2010, “Ilmu Kebidanan, Jakarta, Yayasan Bina Pusaka

LPPM UMSB ISSN 1693-2617

____________, 2009, “Buku acuan Nasional Acuan pelkes Maternal dan Neonatal”, Jakarta, PT Bina pusaka Proverawati & Sulistyonini, Bayi Berat Lahir Rendah, Nuha medika, yogyakarta 2010. Rizvi S.A., Hatcher J., Jehan I., Qureshi R.,, 2007 Maternal Risk Factors Associated With Low Birth Weight In Karachi: a case-control study, Eastern Mediterranean Health Journal, 13 (6):1343-1352. Silitonga, Heika N, 2010. Hubungan Antara Ukuran Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Lahir Di Medan. Penelitian MT-Obstetri dan Ginekologi USU. Medan. Subekti Nike B, 2005, “Buku saku Manajemen Masalah BBL”, Panduan untuk Dokter, Perawatan dan Bidan”. Jakarta, EGC. Subkhan, 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Ibu terhadap Kejadian BBLR di RSUD Langsa. Tesis FKM USU. Medan Susiana,2005 Hubungan antara Kenaikan Berat Badan, Lingkar Lengan Atas, dan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir di Puskesmas Ampel I Boyolalo Tahun 2005. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Negeri Semarang. Soetjiningsih, “Tumbuh kembang anak” EGC, 1995 Srimastuti, K., 1987. Hubungan Beberapa Ukuran Antropometrik Ibu dan Tinggi Fundus Uteri dengan Berat Badan lahir. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK-UI, Jakarta. Taha El Tahir, T., Ronald H.G., and Ahmed A.M., 2008. Malaria and Low Birth Weight in Central Sudan, American Journal of Epidemiology, (138) : No. 5 Varney, fd 2. (Buku Saku Asauhan Keb.varney, edisi 2 kriebs, jan M, jakarta, EGD 2009 (WHO), 2007. Development of a Strategy Towards Promoting Optimal Fetal Growth. Avaliable from:www.Arali2008.wordpress.com/2009/02/11/menghitung-berat-badan-ideal-ibu-hamil

www.Bundaananda.blogspot.com/2009/02/berat-badan-ideal-ibu-hamil www.Lusa.web.id/pengaruh-status-gizi-bagi-ibu-hamil/mei-26-2010




DOI: https://doi.org/10.33559/mi.v11i74.93

Article Metrics

Sari view : 4927 times
PDF - 2855 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

INDEXED BY :


Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM). Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Jl. Pasir Kandang No.4, Pasie Nan Tigo, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat 25586. 
Email : lppmumsb@gmail.com



Kunjungan Sampai Saat ini    Web
Analytics Made Easy - StatCounter

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.