Insentif Dalam Pengelolaan Sampah Plastik: Pengalaman Negara Jerman Serta Kota Surabaya Dan Kota Padang, Indonesia
Sari
Sampah plastik adalah salah satu masalah lingkungan global saat ini. Banyak negara, termasuk Indonesia, sedang mencoba mengembangkan upaya penanggulangannya. Salah satunya adalah dengan memberikan insentif pada upaya reduce, reuse, and recyling (3R) sampah plastik ini. Artikel ini mencoba melihat apa kebijakan insentif yang dilakukan di Jerman dan Indonesia dengan melihat kasus Kota Surabaya dan Kota Padang. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan menelusuri literatur dan berita terkait. Selain itu, khusus untuk kasus Kota Padang juga dilakukan observasi dan wawancara. Di Eropa, Jerman adalah negara yang kebijakan dan implementasinya terkait ini paling maju. Dalam hal ini, sekarang Indonesia juga sudah memiliki kebijakan, termasuk dengan memberikan insentif untuk upaya 3R sampah plastik. Kota Surabaya, misalnya, sejak April 2018 telah meluncurkan penukaran sampah botol plastik dengan tiket bus kotanya. Program ini disambut baik oleh masyarakat dan berlanjut sampai saat ini. Kota Padang memberikan plakat penghargaan kepada pelaku usaha yang berpartisipasi dalam upaya 3R sampah plastik. Selain itu, pernah pula diluncurkan program "raun asyik dengan sampah plastik" dimana masyarakat dapat menukarkan sampah botol plastik dengan tiket naik bus wisata keliling Kota Padang. Namun, program insentif itu masih sporadis dan tidak berlanjut. Untuk kedepannya diperlukan perencanaan yang lebih matang terkait program insentif ini, sehingga dapat terus berlanjut dan bermanfaat bagi upaya penanggulangan sampah plastik.
Kata Kunci: Insentif, Manajemen Sampah Plastik, dan Kebijakan Publik.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Sampah plastik adalah salah satu masalah lingkungan global saat ini. Banyak negara, termasuk Indonesia, sedang mencoba mengembangkan upaya penanggulangannya. Salah satunya adalah dengan memberikan insentif pada upaya reduce, reuse, and recyling (3R) sampah plastik ini. Artikel ini mencoba melihat apa kebijakan insentif yang dilakukan di Jerman dan Indonesia dengan melihat kasus Kota Surabaya dan Kota Padang. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan menelusuri literatur dan berita terkait. Selain itu, khusus untuk kasus Kota Padang juga dilakukan observasi dan wawancara. Di Eropa, Jerman adalah negara yang kebijakan dan implementasinya terkait ini paling maju. Dalam hal ini, sekarang Indonesia juga sudah memiliki kebijakan, termasuk dengan memberikan insentif untuk upaya 3R sampah plastik. Kota Surabaya, misalnya, sejak April 2018 telah meluncurkan penukaran sampah botol plastik dengan tiket bus kotanya. Program ini disambut baik oleh masyarakat dan berlanjut sampai saat ini. Kota Padang memberikan plakat penghargaan kepada pelaku usaha yang berpartisipasi dalam upaya 3R sampah plastik. Selain itu, pernah pula diluncurkan program "raun asyik dengan sampah plastik" dimana masyarakat dapat menukarkan sampah botol plastik dengan tiket naik bus wisata keliling Kota Padang. Namun, program insentif itu masih sporadis dan tidak berlanjut. Untuk kedepannya diperlukan perencanaan yang lebih matang terkait program insentif ini, sehingga dapat terus berlanjut dan bermanfaat bagi upaya penanggulangan sampah plastik.
Kata Kunci: Insentif, Manajemen Sampah Plastik, dan Kebijakan Publik.
DOI: https://doi.org/10.31869/mi.v17i1.3992
Article Metrics
Sari view : 327 timesPDF - 466 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
INDEXED BY :
Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM). Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Jl. Pasir Kandang No.4, Pasie Nan Tigo, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat 25586.
Email : lppmumsb@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.