Keragaman Bentuk Kearifan Lokal Masyarakat Suku Mentawai Di Kawasan Wisata Bahari Pulau Siberut

Anis Munandar, Melinda Noer, Erwin Erwin, Rahmat Syahni

Sari


Masyarakat Pulau Siberut sebahagiannya merupakan masyarakat suku asli mentawai yang memiliki keragaman kearifan lokal. Pada beberapa wilayah administratifnya, terdapat kawasan wisata bahari yang berdekatan langsung dengan aktivitas masyarakat suku Mentawai. Kearifan lokal tersebut merupakan potensi yang dapat digunakan untuk pengembangan wisata bahari. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan keragaman bentuk kearifan lokal sebagai data dan informasi dasar yang digunakan dalam pengembangan wisata bahari di Pulau Siberut. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di Kecamatan Siberut Selatan. Waktu penelitian selama 3 bulan terhitung semenjak bulan Oktober s/d November 2021. Data primer didapatkan dari hasil wawancara dengan 9 orang informan yang berasal dari tokoh masyarakat dan tokoh adat. Data sekunder didapatkan dengan teknik dokumentasi. Fokus data penelitian ini yaitu bentuk-bentuk kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat suku mentawai di sekitar kawasan wisata bahari. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan alat analisis sintesis. Hasil penelitian disajikan dengan teknik deskriptif analitik. Berdasarkan hasil penelitian, bentuk-bentuk kearifan lokal yang dimiliki masyarakat suku mentawai terdapat pada pengetahuan tentang lingkungan hidup dan pengobatan, teknologi/peralatan seperti transportasi dan peralatan berburu serta hunian yang disebut dengan umma, kepercayaan, budaya, adat istiadat dan produk kreatif. Keseluruhan bentuk kearifan lokal tersebut digunakan oleh masyarakat suku Mentawai untuk menjalankan kehidupan sehari-harinya.

Kata Kunci: pengetahuan, kepercayaan, budaya, umma, berburu


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alfian, Magdalia. (2013). “Potensi Kearifan lokal dalam Pembentukan Jati Diri dan Karakter Bangsa”.Prosiding The 5 thn ICSSIS; “Ethnicity and Globalization”, di Jogyakarta pada tanggal 13-14 Juni 2013.

Anglin, J. Gary (1991). Instructional Technology, Past Present and Future. Coloardo: Libraries Unlimited Inc.

Hawkins, P. 2012. Creating a Coaching Culture. New York: Bell and Bain Ltd.

Diakses 20 Januari 2022 dari http://goo.gl/8Kd6Jo.

Herskovits, J.M & Malinowski, B. 1997. The Symbolic Construction of Community. Routledge: New York.

Ibrahim, Mahmud. 2010. Syariat dan Adat Istiadat Jilid II . Takengon: Yayasan

Maqmam Mahmuda Takengon.

Indrizal, E. 2016. Bilou dan Tantangan Mengkonservasinya di Mentawai: Sebuah Tinjauan dari Perspektif Sosial Budaya. Jurnal antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya. Juni 2016 Vol. 18 (1): 51-56.

Irfan, M & Suryani, A. 2017.Local Wisdom Based Tourist Village Organization in Lombok Tourist Area. International Journal of English Literature and Social Sciences (IJELS), Vol-2, Issue-5, Sep -Oct, 2017.

Koentjaraningrat. 1992. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan di Indonesia. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kusbiantoro,K., Anthonius, R. & Santosa, I. 2016. Modernisasi Dan Komersialisasi Uma Masyarakat Mentawai Sebuah Deskripsi Fenomenologis. Jurnal Sosioteknologi, Vol. 15, No 2.

Napitapulu, U.N. 2015.Strategi Pemasaran PariwisataBudaya Mentawai Melalui Produk Kesenian Muturuk. NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK-UMB, Volume 2 Edisi 1.

Pramita, A.S., Hartiwiningsih., Hadayani, R.K.A.G.I. 2018. Tourism Policy Based On Local Wisdom To Actualize Sustainable Development. South East Asia Journal of Contemporary Business, Economics and Law, Vol. 15, Issue 5(April).

Purwaningsih, E & Almegi. 2016. Pengembangan Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat (Community Based Management) Di Kawasan Mandeh Sumatera Barat. Jurnal Geografi, Vol.5, No.1. Hal.20-28.

Ramadhan, F.S., Metusala, D., Sinaga, O.t.M. 2017. Potensi Pengembangan Tradisi Etnobotani Sebagai EkowisataBerkelanjutan: Studi Kasus Suku Mentawai di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai. Jurnal Pro-Life Volume 4 Nomor 2, hal. 364-374.

Rubianti, R.A & Putra, Y.Y. 2015.Konsep Diri Pada Masyarakat Mentawai Yang Memakai Tato.Jurnal RAP UNP, Vol. 6, No. 2.

Saleleubaja, T.I. 2018.Perencanaan dan Perancangan Kawasan Kompleks Wisata Tepi Pantai Mapaddegat di Kabupaten Kepulauan Mentawai Tema : Simbolisme Budaya Mentawai. Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2018 – Universitas Widya Kartika.

Suhartini.2009. Kajian Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.Prosiding Seminar Nasional Penelitian.Pendidikan dan Penerapan MIPA. Jurusan Pedidikan Biologi FMIPA. UNY. Jogjakarta.

Tamaratika, F & Rosyidie, A. 2017.The Incorporation Of Local Wisdom In The Development Of Tourism Areas On The Beach Environment. Jurnal Sosio Teknologi, Vol. 16, No.1. Hal.125-133.

Utami, L, Ramadhan, S.D & Munggaran, A.R. 2018.The Role OfNadran Tradition As A Maritime Education Based On The Local Wisdom.OISAA Journal of Indonesia Emas Vol. 01, No. 01.

Wimeina, Y. 2018. Identifikasi Kekuatan Dan Kelemahan Potensi Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai Untuk Dikembangkan Sebagai Destinasi Wisata. Polibisnis, Volume 10, No.2, Hal. 57-65.

Yulianda, F. 2007. Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pema




DOI: https://doi.org/10.31869/mi.v16i1.3243

Article Metrics

Sari view : 1754 times
PDF - 2279 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

INDEXED BY :

 


Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM). Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Jl. Pasir Kandang No.4, Pasie Nan Tigo, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat 25586. 
Email : lppmumsb@gmail.com



Kunjungan Sampai Saat ini    Web
Analytics Made Easy - StatCounter

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.