HUBUNGAN FUNGSI AFEKTIF KELUARGA DENGAN PERILAKU KENAKALAN REMAJA DI SMK CENDANA PADANG PANJANG TAHUN 2016

Yuliza Anggraini

Sari


Kenakalan remaja (juvenile delinquency) merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang
disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, akibatnya remaja mengembangkan perilaku
yang menyimpang. Penyebab kenakalan remaja adalah faktor ekternal (keluarga) atau
perceraian orang tua, dengan kenakalan seperti mencopet, mencoba obat terlarang serta
meminum minuman keras merupakan bentuk perasaan terluka, marah, terabaikan, dan tidak
dicintai responden selama dan sesudah perpisahan orang tuanya. Keluarga merupakan
lingkungan awal pembentuk kepribadian remaja. Keluarga merupakan institusi pusat pada
masyarakat, namun telah banyak terjadi perubahan konsep, struktur dan fungsi dari unit
keluarga seiring berjalannya waktu.salah satu fungsi dasar keluarga adalah fungsi afektif yaitu
memelihara saling asuh, keseimbangan saling menghargai, pertalian dan identifikasi,
keterpisahan dan kepaduan. Angka tertinggi kenakalan remaja adalah usia 15 sampai 19 tahun,
dimana usia tersebut adalah saat remaja menempuh bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Bentuk kenakalan remaja yang dilakukan di sekolah diantaranya, tidak memakai seragam
sekolah sesuai dengan peraturan sekolah, membolos atau datang terlambat kesekolah,
berbicara kasar dengan guru, merokok, melakukan penyimpangan agama, berpacaran melebihi
batas serta persaingan antar siswa, cabut di jam pelajaran, alfa, tidak membuat tugas,
keluyuran dan merokok di warung saat jam pelajaran, dan ugal-ugalan di jalan raya, bermain
di warnet dan play station di jam pelajaran, pertengkaran ringan, berduan dengan perempuan
yang bukan muhrim, sampai pada tindak pidana umum seperti pencurian, penghinaan, dan
judi. Adanya perceraian, kenakalan remaja dan masalah lainnya yang sering timbul dalam
keluarga dikarenakan fungsi afektif keluarga yang tidak terpenuhi.
Kata Kunci : Fungsi Afektif Keluarga, Perilaku Kenakalan Remaja SMK

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ali, M. Ansori,M. (2012). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi

Aksara.

Anggara, N.(2014, 10 September). Kenakalan Pelajar. tiga pelajar tertangkap pesta miras.

Padang ekspres, p.P16

Arikunto, S, 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi 6. Jakarta:

Rineka Cipta.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2012). Artikel: fenomena kenakalan

remaja di Indonesia. Diperoleh tanggal 8 Februari 2016, dari: http://ntb.bkkbn.go.id

BPS.(2010). Profil kriminalitas remaja. Diperoleh dari http://www.bps.go.id.

Cahyo, R. N. (2009). Skripsi: Keluarga Dan Kenakalan Remaja (Studi Tentang Penyimpangan

Perilaku Remaja Di Kampung Gandekan Lor Yokyakarta). Diperoleh dari:

http://digilib.uinsuka.ac.id/ 4371/1/ BAB%20I,V, %20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

Christiyanti, D. (2010). Memahami Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua-Anak Yang Terlibat

Dalam Kenakalan Remaja . Diperoleh dari

http://eprints.undip.ac.id/13923/1/ABSTRAKSI_Dessy_Christiyanti.pdf

Dharma. K. K. (2012). Metodologi Penelitian Keperawatan. Trans info media: Jakarta.

Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba

Medika.

Friedman, M. M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset Teori Dan Praktek. Jakarta:

EGC.

Hidayat, A. A. A. (2012). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta:

Salemba Medika.

Janiwarti, B., & Pieter, H. Z. (2010). Pendidikan Psikologi Untuk Bidan. Yogyakarta: Rapha

Publishing.

Kartono, K. (2013). Patologi Sosial II: Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Kusumaningrum, A., Trilonggani, H., & Nurhalinah. (2011). Hubungan Fungsi Afektif

Keluarga Terhadap Kecerdasan Emosional Remaja.Diperoleh dari:

http://eprints.unsri.ac.id/18/2/makalah_afektif.pdf

Margaretha (2015, 30 januari). Dibalik Kriminalitas Remaja Indonesia. Harian terbit.2014.

Diakses http: /Ada Apa Di Balik Kriminalitas Remaja Indonesia _ Psikologi Forensik

dan Psikopatologi.htm

Maryani, L; Muliani, R. (2010). Epidemimiologi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Millatina, M. R., Hardjajani, T., & Priyatama, A. N. (2012). Hubungan Antara Religiusitas

Dan Konsep Diri Dengan Kecendrungan Kenakalan Remaja (Studi Korelasi Pada

Siswa Kelas XI Batik 2 Surakarta).Diperoleh dari wacana jurnal psikologi:

http://jurnalwacana.psikologi.fk.uns.ac.id

Mubarak, W. I. (2009). Sosiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Mubarak, W. I., Chayatin, N., & Santoso, B. A. (2009). Ilmu keperawatan komunitas konsep

dan aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

Mulyasri, D. (2010). Kenakalan Remaja Ditinjau Dari Persepsi Remaja Terhadap

Keharmonisan Keluarga Dan Konformitas Teman Sebaya. diperoleh dari :

http://perpustakaan.uns.ac.id.pdf.

Mursafitri.E (2015). Hubungan Fungsi Afektif Keluarga Dengan Kenakalan Remaja. Jurnal

PSIK Unri. diperoleh dari: http://jom.unri.ac.id/8269-15935-1-SM.pdf.

Nindya, & Margaretha. (2012). Hubungan Antara Kekerasan Emosional Pada Anak Terhadap

Kecenderungan Kenakalan Remaja. Diperoleh dari Jurnal Psikologi Klinis dan

Kesehatan Mental Vol.1, No.02:

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/110810221_ringkasan(1)_FIX_PKM.pdf

Nisfiannoor, M. (2008). Perbandingan Perilaku Antara Remaja YangBerasal dari Keluarga

Bercerai dengan Keluarga Utuh. Diperoleh dari Jurnal Psikologi Universitas

Tarumanegara: http://jurnal.psikologi.25-110-1-pb.

Notoadmojo, S. (2010). Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (2 Ed.).

Jakarta: Salemba Medika.

Nur,N. N (2008). Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Oktavia, D. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Merokok Siswa Laki-

Laki Di SMA Negeri Kota Padang. Diperoleh dari:

http://repository.unand.ac.id/17294/1/FAKTOR.pdf

Prihatinningsih, S. (2012). Jurnal Juvenile Delinquensi (Kenakalan Remaja) Pada Remaja

Putra Korban Perceraian Orang Tua. Diperoleh dari:

http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1059/1/10504177.pdf.

Ratnawati, D, P. 2014. Hubungan Pergaulan Kawan Sebaya dengan Kenakalan Remaja.

Skripsi: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Bengkulu. Diperoleh dari:

http://puplication.unibe.ac.id/IV,V,LAMP,II-14-dik.FK.pdf

Saripuddin, M. (2009). Hubungan kenakalan remaja dengan fungsi sosial keluarga. skripsi:

fakultas ushuludin universitas islam negeri sunan kalijaga.

Sarwono. (2013). Kasus Kenakalan Remaja di Indonesia. Diperoleh dari: http://News

detik.com

Setianingsih, E., Uyun, Z., & Yuwono, S. (2006 ). Hubungan antara penyesuaian sosial dan

kemampuan menyelesaikan masalah dengan kecenderungan perilaku delinkuensi pada

remaja. Jurnal psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No.1, 29-35. Diperoleh dari:

http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/download/689/552

Supardi, S & Rustika. (2013). Metodologi Riset Keperawatan . Trans Info Media: Jakarta

Tarwoto, Aryani R, dkk. (2010). Kesehatan Remaja Problem Dan Solusinya. Poltekes Depkes

Jakarta: Salemba Medika.

Wilda. (2015). Hubungan Kekerasan Emosional pada Anak dengan Kecenderungan

Kenakalan Remaja di SMKN 2 Bukittinggi. Skripsi: program studi ilmu keperawatan

fakultas kesehatan dan mipa.

Willis, S. S. (2014). Remaja Dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta.

Wong, D. L., Marilyn, H. E., David, W., Marilyn, L. W., & Patricia, S. (2008). Buku Ajar

Keperawatan Pediatrik (Edisi 6, Volume 1). Jakarta: EGC.




DOI: https://doi.org/10.33559/mi.v11i76.292

Article Metrics

Sari view : 1093 times
PDF - 2397 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

INDEXED BY :

 


Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM). Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Jl. Pasir Kandang No.4, Pasie Nan Tigo, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat 25586. 
Email : lppmumsb@gmail.com



Kunjungan Sampai Saat ini    Web
Analytics Made Easy - StatCounter

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.