EKSPLORASI DAMPAK VIRTUAL REALITY STORYTELLING APPROACH TERHADAP SELF REGULATION DAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK BERMAIN NIHDITANSU NASIONAL UNTUK PENCEGAHAN ADHD

Maria Ulfah Kurnia dewi, Dewi Puspitaningrum, Ismi Elya Wirdati, Vilda Hiktiawati, Nur Safika

Sari


Latar belakang: Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan neuropsikiatrik yang berdampak pada kemampuan regulasi diri serta pengambilan keputusan, yang merupakan dua domain penting dalam perkembangan individu. Pendekatan Virtual Reality (VR) dengan storytelling hadir sebagai inovasi yang mampu menstimulasi pengalaman belajar interaktif dan mendukung pengembangan regulasi diri serta kemampuan pengambilan keputusan. Tujuan: (1) menilai tingkat self regulation dan kemampuan pengambilan keputusan anak di Kelompok Bermain Nihditansu Nasional, serta (2) menganalisis dampak Virtual Reality Storytelling Approach terhadap kedua domain tersebut dibandingkan metode konvensional. Metode: Metode kegiatan pengabdian dengan langkah dalam penyelesaian masalah yaitu: Observasi, Identifikasi Masalah, Solusi, Luaran Program, Luaran Pengabdian. Sampel terdiri dari 60 anak. Instrumen penelitian meliputi Pre school Self Regulation Assessment dan Trail Making Test. Kelompok eksperimen mendapatkan pembelajaran melalui Virtual Reality Storytelling Approach Pencegahan ADHD, sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode storytelling konvensional. Hasil: menunjukkan Distribusi frekuensi self regulation pada kelompok yang diberikan penyuluhan Buku mengelola emosi anak dan validasi emosi adalah regulasi diri sedang sebanyak 25 orang (83.3%). Sedangkan pada kelompok yang menggunakan Virtual Reality Storytelling Approach sebagian besar regulasi diri baik sebanyak 26 orang (86.7%). Kemampuan pengambilan keputusan pada kelompok yang diberikan penyuluhan mengelola emosi anak dan validasi emosi sebagian besar kategori perlambatan sebanyak 18 orang (60%). Sedangkan pada kelompok yang menggunakan Virtual Reality Storytelling Approach sebagian besar dengan kategori normal sebanyak 29 orang (96.7%). Kesimpulan: Virtual Reality Storytelling Approach terbukti lebih efektif dibandingkan metode konvensional dalam meningkatkan self regulation dan kemampuan pengambilan keputusan anak. Program ini menjadi terobosan edukatif dalam mendukung pencegahan gejala ADHD serta pengembangan kemandirian anak melalui pengalaman belajar imersif dan interaktif.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


World Health Organization, “Attention

Deficit Hyperactivity.”

A. Zangiacomi, V. Flori, L. Greci, A.

Scaglione, S. Arlati, and G. Bernardelli,

“An immersive virtual reality-based

application for treating ADHD: A remote

evaluation of acceptance and usability,”

Digit.

Heal., vol. 8, 2022, doi:

1177/20552076221143242.

Kemendikbud RI (Play Group), Petunjuk

teknis pelaksanaan kelompok bermain.

C. Garfield, “Improvement of Planning

Skills in Children and Adolescents With

ADHD Through a Virtual Reality

System- CogFun-RV (CogFun-RV),” no.

Part 1, pp. 1–13, 2023.

V. O. Adeyele, “Perceived Differences in

Vr Experiences: a Gender-Based

Analysis of Adoption and Engagement,”

J. Eduscience, vol. 11, no. 3, pp. 691

, 2024, doi: 10.36987/jes.v11i3.6387.




DOI: https://doi.org/10.31869/jsam.v5i2.7414

Article Metrics

Sari view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed By :