PEER EDUCATOR ANTI LGBT UNTUK PENCEGAHAN DAMPAK LGBT PADA SISWA DI SDN 161 PEKANBARU

Yulia Febrianita, Mega Pratiwi Irawan, Wahyu Margi Sidoretno, Ainil Fitri, Saniya Saniya

Sari


Perkembangan sosial dan kultural di tengah masyarakat modern membawa beragam tantangan baru, termasuk dalam hal orientasi seksual. Salah satu fenomena yang banyak diperbincangkan adalah LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender). Menurut beberapa studi, anak-anak dan remaja saat ini semakin terpapar informasi tentang LGBT melalui media sosial, televisi, dan lingkungan sekitar yang semakin terbuka dalam membahas isu-isu ini (Hendriati & Damanik, 2018). Pekanbaru sebagai salah satu kota besar di Indonesia, tidak lepas dari pengaruh fenomena LGBT. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pekanbaru pada tahun 2021, terjadi peningkatan laporan mengenai keterlibatan siswa dalam aktivitas yang berkaitan dengan LGBT (Dinas Pendidikan Pekanbaru, 2021). Hal ini mendorong para pendidik di SDN 161 Pekanbaru untuk mengambil langkah preventif guna mencegah dampak negatif LGBT terhadap perkembangan siswa. Tujuan pengabdian masyarakat adalah Adapun tujuan dari kegiatan pelaksanaan ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas pendekatan peer educator dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang dampak negatif LGBT dan mencegah penyebaran perilaku LGBT di kalangan siswa SDN 161 Pekanbaru. Mitra pengabdian adalah Sekolah Dasar Negeri 161 Kota Pekanbaru. Manfaat kegiatan ini adalah terbentuknya peer educator anti LGBT yang dapat mencegah kejadian LGBT. Metode dalam pengabdian adalah kegiatan berlangsung selama 2 hari, hari pertama adalah pembentukan peer educator, dan hari kedua adalah penyampaian materi peer educator kepada peserta pengabdian. Hasil pengabdian adalah setelah dilakukan survei post-test dengan hasil yang menunjukkan perubahan signifikan, 85% siswa menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang LGBT dan bahaya yang ditimbulkan. 10% siswa masih bersikap netral tetapi lebih waspada terhadap informasi terkait LGBT yang mereka terima dari media. 5% siswa tetap menunjukkan sikap mendukung. Diharapkan peer educator anti LGBT yang sudah dibentuk dapat menjaga agar kejadian LGBT tidak terjadi.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Dinas Pendidikan Pekanbaru. (2021). Laporan Penelitian Mengenai Dampak LGBT di Kalangan Siswa SD di Pekanbaru. Pekanbaru: Dinas Pendidikan.

Hendriati, A., & Damanik, T. (2018). Pengaruh Media Sosial terhadap Persepsi Remaja tentang LGBT. Jurnal Psikologi Sosial, 6(1), 45-56.

Nugroho, H. (2019). Pengaruh Peer Educator dalam Program Anti LGBT di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Sosial, 6(2), 101-110.

Putra, B. (2019). Peran Pendidikan Sebaya dalam Membentuk Perilaku Sosial Anak Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 8(2), 113-121.

Rahma, S. (2021). Pendidikan Moral Berbasis Peer Educator: Dampak Jangka Panjang terhadap Sikap Siswa Jurnal Pendidikan Moral, 9(1), 45-59.

Santoso, R. (2020). Pengaruh Paparan Perilaku LGBT terhadap Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Karakter, 12(1), 45-60.

Sari, N. (2018). Model Pendekatan Pendidikan Sebaya dalam Pencegahan Perilaku Menyimpang di Kalangan Remaja. Jurnal Sosial Remaja, 7(3), 88-95.

Suryani, N. (2018). Efektivitas Peer Educator dalam Pencegahan Perilaku Menyimpang di Kalangan Remaja. Jurnal Psikologi Remaja, 10(2), 75-88.

Surya, A. (2020). Pencegahan LGBT Melalui Pendidikan Moral di Sekolah Dasar. Jurnal Psikologi Pendidikan, 10(2), 120-130.

Wijaya, A., & Nugroho, R. (2020). Efektivitas Peer Educator dalam Pendidikan Seksual Remaja: Sebuah Kajian Literatur. Jurnal Pendidikan Karakter, 5(3), 87-95.




DOI: https://doi.org/10.31869/jsam.v4i2.5908

Article Metrics

Sari view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed By :