PERBANDINGAN STUDI UJI KUAT TEKAN BATAKO MANUAL DENGAN BAHAN TAMBAHAN LIMBAH KERAK PENGOLAHAN MINYAK TANAH

Umayya Ulfah, Liadira Kusuma Widya, Nunuk Candra Stiyanta

Sari


Bahan bangunan batako semakin hari semakin mahal harganya maka perlu dilakukan satu langkah inovatif yang bisa menekan harga pembuatan bahan bangunan tersebut. Dengan pemanfaatan bahan bangunan yang lebih murah harganya, salah satunya yang dapat digunakan adalah kerak yaitu limbah dari pengolahan minyak tanah sebagai bahan tambahan pembuatan batako.Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui perbandingan uji kuat tekan batako manual dengan bahan tambah kerak limbah pengolahan minyak tanah. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental. Pada penelitian ini digunakan rancangan pebandingan campuran 1 pc : 6 ps (sebagai bahan kontrol), 1 Pc : 5,5 Ps : 0,5 Kr, 1 Pc : 5 Ps : 1 Kr, 1 Pc : 4,5 Ps : 1,5 Kr, 1 Pc : 4 Ps : 2 Kr dengan volume pasir lebih sedikit (kelompok eksperimen). Pemeriksaan benda uji terhadap kuat tekan dilakukan pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari. Dimensi benda uji untuk pengujian kuat tekan 30 cm x 10 cm x 15 cm. Hasil kuat tekan yang terjadi pada masing-masing variasi masih memenuhi stndar yang ditetapkan oleh tabel mutu bata SNI-03-0348-1989, batako tipe konvensional atau batako tanpa penambahan kerak pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari menunjukan nilai rata-rata 38,2 kg/cm2 – 47,5 kg/cm2, batako tipe konvensional ini termasuk pada tingkat mutu III. Batako tipe A dengan penambahan kerak 0,5 takaran mendapatkan hasil rata-rata 69,9 kg/cm2 - 89,2 kg/cm2, batako tipe C 64,5 kg/cm2 - 86,5 kg/cm2 , batako tipe D 60,8 kg/cm2 – 79,1 kg/cm2 , dengan rata-rata tersebut batako tipe A, tipe C,dan tipe D termasuk batako dengan tingkat mutu II. Sedangkan batako dengan tingkat mutu I terlihat pada batako tipe B dengan rata-rata 100,0 kg/cm2 -140,9 kg/cm2. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Kuat tekan batako dengan penambahan kerak lebih kuat dari pada batako konvensional. Batako dengan penambahan kerak lebih kuat dengan komposisi perbandingan 1 portland cement : 5 pasir : 1 kerak.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdul, Manap. (1987). Hasil Pengujian dan Analisa Kimia Karbit Kering.

Darmono, 2009. Penerapan Teknologi Produksi Bahan Bangunan Berbahan Pasir Bagi Korban Gempa Kulonprogo Serta Analisis Mutu Dan Ekonominya, Univesitas Indonesia, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum, 1982. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI 1982), LPMB, Bandung.

Departemen Pekerjaan Umum, (SNI) 03-0349-1989,”Conblock (concrete block)”, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum, 1989. Bata Beton untuk pasangan dinding SNI 03-0349-1989, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum, 1989. Bata Beton untuk pasangan dinding SNI 03-0691-1989, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Departemen pekerjaan umum, 1989. SK SNI S-04-1989-F: Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan Bangunan Bukan Logam), Bandung: Yayasan LPMB

Departemen Pekerjaan Umum, 1991. Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton Struktural SNI 03-2461-1991, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum, 1993. SNI 03-2834-1993 tentang Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum, 2004. Semen Portlad SNI 15-2049-2004, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Frick, Heinz dan Ch. Koesmartadi, 1999. Ilmu Bahan Bangunan.penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Hardjono, A. 2001. Teknologi Minyak Bumi.Edisi Pertama. Yogyakarta: Gadjah

Mada. University Press.

Kurniasari, L, Oktober (2005). Pengolahan Awal Lumpur Minyak Dengan Metode

Volatilisasi Momentum” Volume 1, No 2

Mulyono.T. (2004). Teknologi beton. Penerbit: Andi offset, Yogyakarta.

Murdock, L. J., dan K.M. Brook., 1999. Bahan dan Praktek Beton, terjemahan Hindarko, S, Penerbit Erlangga, Jakarta.

PT. Pertamina (2001). Pedoman Pengelolaan Limbah Sludge Minyak Pada

Kegiatan Operasi Pertamina. Jakarta: Pertamina.

Rahman, Muhammad Fathur, 2016, Pengaruh Penambahan Serbuk Kaca Pada Batako Sebagai Bahan Pembuat Dinding, Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sagel, Gideon, H. Kusuma., Kole, P., 1994. Pedoman Pengerjaan Beton, Erlangga, Jakarta.

Supribadi, 1986. Dinding Panel Kering (Paving Block), Penerbit Erlangga, Jakarta.

Tjokrodimuljo, Kardiyono. 1996. Teknologi Beton. Biro Penerbit Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Tjokrodimuljo, Kardiyono 2007. Teknologi Beton. Biro Penerbit Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Wuryati, Samekto & Candra Rahmadiyanto,2001. Teknologi Beton, penerbit : Kanisius, Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.31869/rtj.v5i2.3314

Article Metrics

Sari view : 394 times
PDF - 233 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

"Web Kunjungan Saat ini

Kunjungan Dari Negara

 Flag Counter

 

 

Creative Commons License
Rang Teknik Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.