Pendidikan Agama Islam Berbasis Kearifan Lokal (Benteng di Era Globalisasi)
Abstract
Peningkatan kasus narkoba, kriminalitas, konflik sosial dan merosotnya rasa kecintaan pada kebudayaan di alam Minangkabau disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah: tidak terbendungnya arus globalisasi, modernisasi, serta ketatnya puritanisme. Maka disini sangat dibutuhkan sekali kehadiran dari pendidikan terutama Pendidikan Agama Islam yang mengandung nilai-nilai pendidikan berbasis kearifan lokal, sehingga dengan adanya Pendidikan Agama Islam berbasis kearifan lokal ini, dapat menjadi benteng pertama dalam menyelamatkan generasi muda Indonesia, dari pengaruh derasnya arus globalisasi tersebut.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Ali, Muhammad Daud, dkk. (1989). Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum Sosial dan Politik. Bulan Bintang.
Arifin, M. (1993). Filsafat Pendidikan Islam. Trigenda Karya.
Asy’arie, M. (1999). Filsafat Islam Tentang Kebudayaan. Lembaga Studi Filsafat Islam.
Fithri, W. (2013). Mau Kemana Minangkabau? Analisis Hermeneutika atas Perdebatan Islam dan Adat Minangkabau. Gre Publishing.
Geetz, C. (1992). Kebudayaan dan Agama. Kanisius Press.
Jamna, J. (2004). Pendidikan Matrilineal, Padang: Pusat Kajian Islam dan Minangkabau. Pusat Kajian Islam dan Minangkabau.
Kamaluddin, S. H. (2005). Adat Minangkabau Dalam Perspektif Hukum Islam. Hayfa Press.
Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Pustaka Setia.
Marimba, A. D. (1992). Pengantar Filsafat Islam. Al-Ma’arif.
Muhaimin, et. Al. (2004). Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. PT Remaja Rosdakarya.
Muhaimin dan Abdul Mujib. (1993). Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofis Dan Kerangka Operasionalisasinya. Trigenda Karya.
Munardji. (2004). Ilmu Pendidikan Islam. PT Bina Ilmu.
Nizar, S. (2002). Filsafat Pendidikan Islam. Ciputat Press.
Radjab, M. (1969). Sistem Kekerabatan di Minangkabau. Center For Minangkabau Studies Press.
Ramayulis. (1990). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Kalam Mulia.
Ridwan, N. A. (2007). Landasan Keilmuan Kearifan Lokal. Ibda’, 5(1), 27.
Samad, D. (2003). Tradisionalisme Islam di Minangkabau: Dinamika, Perubahan dan Kontinuitasnya. Tajdid, 6(2), 121.
Setyawati, S. (2006). Dari Pedalaman Minangkabau ke Pelosok Mentawai, Perempuan, Politik dan Pemberdayaan Masyarakat Adat. Andalas University Press.
Sumarni dan Amirudin, A. (2014). Geografi Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal. Aditya Meda Publishing.
Syarifuddin, A. (1984). Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan Adat Minangkabau. Gunung Agung.
Tadjab. (1994). Perbandingan Pendidikan Studi Perbandingan tentang Beberapa Aspek Pendidikan Barat, Modern, Islam dan Nasional. Karya Abditama.
Tilaar. (2002). Pendidikan, Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia. PT Remaja Rosdakarya.
Tilaar. (2003). Kekuasaan dan Pendidikan: Suatu Tinjauan dari Perspektif Studi Kultural. Indonesia Tera.
Toeah, D. (n.d.). Tambo Alam Minangkabau. Pustaka Indonesia.
Yunus, Y. (2015). Minangkabau Social Movement. Imam Bonjol Press.
Zubaedi. (2002). Isu-isu Baru dalam Diskursus Filsafat Pendidikan Islam dan Kapita Selekta Pendidikan Islam. Pustaka Pelajar.
Zuhairini, dkk. (1992). Filsafat Pendidikan Islam. Bumi Aksara.
DOI: https://doi.org/10.31869/jkpu.v4i2.2926
Article Metrics
Abstract view : 1240 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 2457 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:
Supported by Association
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.