HAKIKAT DAN MAJAZ DALAM AL-QUR’AN DAN SUNNAH
Abstract
Kedudukan Hukum Antara Hakikat dan Majaz. Majaz adalah cabang, sedang hakikat adalah pokoknya. Karena itu majaz tidak bisa ditetapkan menjadi sebuah hukum kecuali adanya kesulitan ketika menggunakan hakikat, oleh karena itu majaz masih membutuhkan qarinah. Para ulama banyak yang berbeda pendapat tentang penggunaan majaz sebagai ganti dari hakikaat. Abu hanifah menjelaskan bahwasannya majaz bisa mengganti kedudukan hakikat hanya dari segi lafadnya saja tidak sampai kepada hukumnya, karena hakikat dan majaz adalah merupakan sifat suatu lafad dan bukan sifat suatu makna. Contohnya adalah lafad ألشجاعة yang mengganti lafad هذا أسد. Lafad ألشجاعة menurut Abu hanifah hanya mengganti dari segi bahasanya saja, sedang lafad هذا أسد menurutnya adalah hewan yang terkenal mempunyai sifat berani. Dua orang ulama berpendapat bahwasanya pergantian itu adalah pada hukum atau maknanya juga, bukan pada lafad atau bahasanya saja, karena pergantian yang menyentuh aspek hukum itu lebih utama daripada hanya sekedar lafad atau bahasanya saja. Contohnya seperti lafad di atas yang menunjukan konsistensi sifat harimau yang berani.
Kata Kunci: Hakikat, Majaz, Al-Qur’an dan Sunnah
Full Text:
Hal. 43-57 (Bahasa Indonesia)References
Abu al-Husain Ahmad. Mu’jam Maqayis al-Lughah, juz IV. Beirut: Dar al-Jail. 1976.
Abd al-Mun’im al-Namr. ‘Ulum al-Qur’an al-Karim. Beirut: Dar Kitab al-Lubnan. 1983.
Abu al-Hasan Ali bin Ahmad al-Wahidiy al-Naisabury. Asbab al-Nuzul. Beirut: Dar al-Fikr. 1988.
Abd Muin Salim. Beberapa Aspek Metodologi Tafsir al-Quran. Ujung Pandang: LSKI. 1990
Abdul Karim Zaidan, al-Wajiz fi Ushul al-Fiqh (Dimasq, Muasasah Qurtubah, 1988)
Abu Fida Ibnu Katsir Tafsir Ibnu Katsir (Beirut, Dar al-Fikr, 1988)
Abbas, Fadhl Hasan. 1989. Al-Balaghah: Fununuha waa Afnanuha. Oman, Yordania: Daar al-Furqon.
Atiq, Abdul Aziz. 1985. ‘Ilmul- Bayan. Beirut: Daar al-Nahdhah al-’Arabiyyah.
Abu ‘Audah, ‘Audah Khalil. 1985. Al-Tatawwur al-Dalaily Baina Lughah al-Syi’ri waa Lughah al-Quran. Maktabah al-Manar : Zarqa - Yordania.
Al-Hasyimy, Ahmad. 1960. Jawahir al-Balaghah. Jakarta: Maktabah Daar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyyah.
Aly Al-Jarim, Mustafa Amin. 1987. Al-Balaghah Al-Wadihah. Mesir: Daar al-Ma’arif.
Aly Badri. 1984. ‘Ilm al-Bayaan fii al-Dirasah al-Balaghiyyah. Maktabah al-Nahdhah al-Mishriyyah : Kairo.
Amin, Bakry Syaikh. 1982. Al-Balaghah fii Tsaubih al-Jadid: ‘Ilm al-Bayaan. Beirut: Daar al-Tsaqafaf al-Islamiyyah.
Jalal al-Din al-Suyuthi al-Syafi’i. Al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an, jld. 2. Beirut: Muassasah al-Kutub al-Tsaqafiyah. 1996.
Khalid bin Utsman as-Sabt Qawaid at-Tafsir (Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiah)
Louis Ma’luf. Al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam, cet. 38. Beirut: Dar al-Masyriq. 1986.
M. Alfatih Suryadilaga, dkk. Metodologi Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Teras. 2005.
Manna’ Khalil al-Qattan. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an. Bogor: Pustaka Litera AntarNusa. 1998. hlm
Muhammad bin Shaleh al-‘Utsaimin. Dasar-Dasar Penafsiran Al-Quran. Semarang: Dina Utama. 1989.
Nor Ichwan. Memahami Bahasa Al-Qur’an Refleksi atas Persoalan Linguistik. Semarang: Pustaka Pelajar. 2002.
Syaikh Abdurrahman Nashir as-Sa’di. 70 Kaidah Penafsiran Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus. 2001.
Sayyid Muhammad Husain al-Thabaththabai. Al-Mizan fi Tafsir al-Qur’an, jld. 3. Libanon: Mansyurat Muassasah Al-A’lamiy li al-Mathbu’at. 1991.
Syaikh Muhammad bin Abdullah bin Malik al-Andalusy. Tarjamah Matan Alfiyah. Jakarta: PT Al-Ma’arif. 1990.
Syaikh Musthafa al-Ghalayaini. Tarjamah Jami’ud Durusil Arabiyyah. Semarang: Asy-Syifa’. 1992.
Zakiyuddin Sya’ban Ushul al-Fiqh (Kairo, Maktabah Nahdah,1988)
DOI: https://doi.org/10.31869/jkpu.v1i1.1118
Article Metrics
Abstract view : 3065 timesHal. 43-57 (Bahasa Indonesia) - 27879 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:
Supported by Association
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.