Problematika Pembatalan Hibah dalam Legitimaris (Studi Putusan Nomor: 440/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst)
Sari
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Buku-Buku:
Achmad Samsudin, Yusuf Anwar, dan Achmad Sulaiman Ali. (1983). Yurisprudensi Hukum Waris. Bandung: Alumni.
Artidjo Akostar. (1977). Identitas Hukum Nasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bachsan Mustafa. (2003). Sistem Hukum Indonesia Terpadu. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Bushar Muhammad. (1991). Pokok-Pokok Hukum Adat. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Colebrooke, H. T., Jimutavana, Vijnaneshwara. (2012). Two Treatises on the Hindu Law of Inheritance Chap. I.
Eman Suparman. (2018). Hukum Waris Indonesia Dalam Perspektif Islam, Adat dan BW. Bandung: PT. Refika Aditama.
Herlien Budiono. (2010). Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan. Bandung: Citra Aditya.
Hilman Hadikusuma. (1991). Hukum Waris Indonesia Menurut Perundangan, Hukum Adat, Hukum Agama Hindu-Islam. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
I. B. G. Yudha Triguna. (2009). Hindu dan Modernitas Refleksi Sosiologi Agama Terhadap Fenomena Spiritualitas dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Sosiologi Agama. Denpasar: Universitas Hindu Indonesia.
I Gede, Sura, dkk. (2007). Studies in Kautilya (Terjemahan). Denpasar: Program Magister Universitas Hindu Indonesia.
I Gde Pudja dan Tjokorda Rai Sudharta. (1977). Manawadharmacastra (Manu Dharmacastra) atau Weda Smrti, Compenditum Hukum Hindu.
J. Satrio. (1992). Hukum Perjanjian (Perjanjian Pada Umumnya). Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
R. Soepomo. (1983). Sistem Hukum di Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita.
Riduan Syahrani. (2006). Seluk Beluk dan Asas-Asas Hukum Perdata Edisi Revisi. Bandung: Alumni.
Jurnal:
Apri Rotin Djusfi, Jumadi Winata. (2018). “Penyelesaian Hibah Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata”. Jurnal Ius Civile, Vo. 2 No. 1.
Asriadi Zainuddin. (2017). “Perbandingan Hibah Menurut Hukum Perdata dan hukum Islam”. Jurnal Al-Himayah, Vol. 1 No. 1.
M Retna Gumanti. (2012). “Syarat Sahnya Perjanjian (Ditinjau dari KUHPerdata)”. Jurnal Pelangi Ilmu, Vol. 05, No. 01.
Noor Muhammad Aziz. (2012). “Urgensi Penelitian dan Pengkajian Hukum Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan”. Vol. 1 No. 1.
Peter Mahmud Marzuki. (2003). “Batas-Batas Kebebasan Berkontrak”. Yuridika Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Vol. 18. No. 3.
Singh, Anantdeep. (2017). “Women, Wealth and Law: Anglo-Hindu and Anglo Islamic Inheritance Law in British India”. South Asia Journal of South Asian Studies, Vol. 40.
Tafiq El Rahman dkk. (2011). “Asas Kebebasan Berkontrak dan Asas Kepribadiaan dalam Kontrak-Kontrak Outsourcing”. Mimbar Hukum, Vol. 23 No. 3.
Tri Wahyu Surya Lestari. (2017). “Komparasi Syarat Keabsahan “Sebab Yang Halal” dalam Perjanjian Konvensional dan Perjanjian Syariah”. YUDISIA, Vol. 8, No. 2.
Peraturan Perundang-Undangan:
Undang-Undang Dasar 1945
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia
Pasal 131 Indiesche Staats Regelling
Staatsblad Tahun 1924 Nomor 556 tentang Hukum Perdata dan Dagang untuk Golongan Timur Asing selain Tionghoa
Kautilya (Canakya), Arthasastra, diterjemahkan oleh Anomdiputro. (2005). Surabaya: Paramita.
Sumber Lain:
Putusan Mahkamah Agung Nomor: 637 K/Sip/1971
Putusan Mahkamah Agung Nomor: 956 K/Pdt/1991
Putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor: 75/2072/Perd/PTB
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 440/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst
DOI: https://doi.org/10.31869/plj.v4i1.2086
Article Metrics
Sari view : 443 timesPDF - 545 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Indexed By :




Faculty of Law Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Jl. By Pass Aur Kuning, Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia.
Pagaruyuang Law Journal is licensed under CC BY-NC-ND 4.0