ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KOPI ARABIKA YANG MENJUAL KOPI CHERRY DAN KOPI GABAH DI NAGORI SAIT BUTTU SARIBU

Wahyunita Sitinjak, Martua Siadari, Arvita Netti Sihaloho, Rizqha S. Burano, Sri Dinda

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mengetahui pendapatan petani kopi arabika yang menjual dalam bentuk kopi cherry di Nagori Sait Buttu Saribu. (2) Untuk mengetahui pendapatan petani kopi arabika yang menjual dalam bentuk kopi gabah di Nagori Sait Buttu Saribu. (3) Untuk mengetahui bagaimana perbandingan pendapatan petani kopi arabika jual kopi cherry  dan gabah di Nagori Sait Buttu Saribu. Penelitian ini dilakukan di Nagori Sait Buttu Saribu Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun.Lokasi ini dipilih karena memenuhi seluruh aspek yang diperlukan dalam penelitian.Penelitian ini dilakukan pada Desember 2021 sampai dengan Februari tahun 2022.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah petani kopi arabika yang dapat mewakili seluruh populasi petani kopi arabika yang berada di Nagori Sait Buttu Saribu. Ada 32 petani kopi arabika yang menjadi sampel dalam penelitian ini.Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dimana pengambilan sampel dengan metode ini dilakukan secara sengaja dengan kreteria tertentu. Untuk mengetahui pendapatan petani kopi arabika perlu dilakukan perhitungan dengan cara menentukan penerimaan, biaya produksi dan pendapatan masing-masing petani dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Total Penerimaan (TR) = Q x P, Biaya Total (TC) = FC + VC , dengan demikian maka pendapatan dapat dihitung π = TR-TC. Untuk mengetahui perbandingan pendapatan petani kopi arabika jual cherry dan gabah dapat dilakukan uji –t dependen menggunakan SPSS versi 25.Pendapatan petani kopi arabika yang menjual cherry adalah Rp10.296.840/tahun dan petani kopi arabika yang menjual gabah adalah Rp21.304.590/tahun.Perbandingan pendapatan petani kopi Arabika yang menjual cherry dan gabah di Nagori Sait Buttu Saribu melalui uji-t dependen menghasilkan H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti adanya perbedaan yang signifikan antara pendapatan petani kopi arabika jual cherry dan jual gabah. Nilai tambah yang diperoleh petani dalam pengolahan primer yaitu mengolah gelondong merah menjadi kopi gabah adalah Rp 4.500/kg (38% dari nilai produk kopi gabah).Pendapatan langsung tenaga kerja keluarga dari pengolahan primer tersebut adalah Rp 3000/kg (67% dari nilai tambah yang diperoleh).

Kata kunci: Perbandingan, Pendapatan, Kopi Arabika, Nilai Tambah, Hayami


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Awzar, S. (2014). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar, 53–64. http://eprints.stainkudus.ac.id/834/7/7.

BPS Kab Simalungun. (2022). Simalungun dalam angka 2022. 320.

Dewi Irwana Sari, Iskandarini, T. S. (2019). Analisis Perbandingan Pendapatan Kopi Ateng Yang Menjual Dalam Bentuk Gelondong Merah Dengan Kopi Biji.

Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara. (2019). Luas Tanaman dan Produksi Kopi Arabica Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Kabupaten/Kota 2017-2019.

Saragih, J. R. (2019). Pendapatan dan Nilai Tambah Pengolahan Primer Kopi Arabika di Desa Sait Buttu Saribu, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Journal of Regional and Rural Development Planning, 3(1), 1. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2019.3.1.1-10

Siadari, U., Jamhari, J., & Masyhuri, M. (2020). Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi Arabika di Kabupaten Simalungun.Jurnal Kawistara, 10(1), 32. https://doi.org/10.22146/kawistara.41703

Sitinjak, Wahyunita .2022. Analisis Saluran Distribusi Kopi Arabika di Kabupaten Simalungun. Jurnal Media Ilmu. UMSB




DOI: https://doi.org/10.31869/me.v9i1.4265

Article Metrics

Sari view : 277 times
PDF - 161 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

INDEXING BY :

 

 Kunjung Saat Ini   Web
Analytics Made Easy - StatCounter 

 This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.