UPAYA MENGHAMBAT PEMBENTUKAN PLAK DENGAN OLESAN MADU PADA ANAK SEKOLAH DASAR

Ika - Fitri, Anses Warman, Zulfikri Zulfikri

Sari


ABSTRAK

Plak termasuk masalah kesehatan gigi dan mulut, yang disebabkan terbentuknya biofilm oleh mikroba mulut. Streptococcus mutans merupakan bakteri yang paling dominan dalam pembentukan plak. Madu menghasilkan hydrogen peroksida yang merupakan antiseptik dan antibakteri yang luar biasa. Kandungan mineral tinggi pada madu mempunyai sifat basa yang dapat berfungsi sebagai desinfektan terhadap rongga mulut. Mengontrol perkembangan bakteri dalam plak merupakan cara yang tepat untuk menghindari penyakit gigi dan mulut. Mengontrol plak dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara mekanis dan kimiawi. Kontrol plak secara mekanis dapat dilakukan dengan penyikatan gigi, secara kimiawi, salah satunya dengan menggunakan bahan alami seperti madu. Tujuan pengolesan madu adalah suatu upaya untuk mempertahankan kebersihan gigi dan mulut, supaya tetap sehat dan untuk mencegah terjadinya pembentukan plak, karies dan penyakit periodontal. Perlu mengadakan pengabdian kepada mitra pengabdian  yaitu murid SDN 15 Ampang Gadang Kecamatan Ampek Angkek kabupaten Agam dengan tujuan menambah pengetahuan tentang karies, cara sikat gigi yang baik dan benar serta penggunaan bahan herbal untuk mencegah terjadinya karies gigi. Metode yang digunakan yaitu ceramah, tanya jawab, demostrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar serta pelaksanaan pengolesan madu. Adapun hasil yang didapatkan dalam kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan mitra mengenai karies gigi, dapat melakukan sikat gigi yang baik dan benar serta  manfaat pengolesan madu sebagai bahan alami untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.

 

Kata kunci : Plak dan Madu.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Edwina A.M. Kidd, S. J.-B. (2013). Dasar-Dasar Karies Penyakit

dan Penanggulangannya.

Joice J.I. Rompas, Hengki J. Kiroh, Martha M. H. Kawatu, M. D.

R. (2023). Mengenal Lebah Madu (Apis Spesies).

Leilyani, S. (2016). Pengaruh Berkumur Dengan Larutan Madu

Terhadap pH Saliva Rongga Mulut di SD N 56 Anak Air Padang.

Putri, H. M. (2014). Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras

dan Jaringan Pendukung Gigi. EGC.

Rahmadhan, ardyan G. (2023). Serba Serbi Kesehatan Gigi dan

Mulut (N. P. Handayani (ed.)).

Rasinta, T. (2015). Kesehatan Gigi dan Mulut.

Sarwono, B. (2022). Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Lebah

Madu.

Tarigan, R. (2014). Karies Gigi (L. Yuwono (ed.)).

Thalissa Miranda Savitri, Linda Sari Sembiring, V. K. S. (2022).

The Effect of Forest Honey Solution on The Pluque ang Gingivitis

Index in Adolescent. 11(Vol. 11 No. 2 (2022): Volume 11 Issue

Agustus 2022).

Waikato, B. (2014). What’s Special About Active Manuke Honey?

Yuliarti, N. (2021). Khasiat Madu Untuk Kesehatan dan

Kecantikan. Andi.

Yunitasari, E. (2015). Perbedaan Sebelum dan Sesudah

Berkumur Madu Konsentrasi 75% Terhadap Pertumbuhan

Streptococcus Mutans di Saliva Anak Usia 10-12 Tahun.




DOI: https://doi.org/10.31869/jsam.v4i1.4944

Article Metrics

Sari view : 6 times
PDF - 6 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed By :