PERBAIKAN PROSES PRODUKSI PADA IKM KOPI NUSANTARA MENGGUNAKAN METODE GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP), WORK IMPROVEMENT IN SMALL ENTERPRISE (WISE) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Sari
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbaikan proses produksi kopi pada Industri Kecil Menengah (IKM) pada IKM Kopi Nusantara menggunakan metode Good Manufacturing Practice (GMP), Work Improvement In Small Enterprise (WISE) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Sumber data berupa data primer. Data primer diperoleh dari kuesioner yaitu mengumpulkan data dari IKM Kopi Nusantara dengan menggunakan daftar pernyataan yang telah dipersiapkan. Berdasarkan penilaian daftar periksa Good Manufacturing Practices (GMP) pada IKM Kopi Nusantara terdapat 9 kriteria masuk dalam kategori prioritas dan 5 kriteria masuk dalam kategori tidak prioritas. Kriteria yang menjadi prioritas perbaikan yaitu bangunan dan fasilitas, peralatan produksi, suplai air atau sarana penyediaan ari, fasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi, kesehatan dan higiene karyawan, pengendalian proses, pelabelan pangan, pengawasan oleh penanggung jawab dan pelatihan karyawan. Sedangkan kriteria yang tidak prioritas yaitu lokasi dan lingkungan produksi, pemeliharaan, program higiene dan sanitasi, penyimpanan, penarikan produk, pencatatan dan dokumentasi. Berdasarkan metode Work Improvement in Small Enterprise (WISE) dari 8 kriteria terdapat 6 kriteria masuk dalam kategori prioritas dan 2 kriteria masuk dalam kategori tidak prioritas. Kriteria yang menjadi prioritas perbaikan yaitu penyimpanan dan penanganan material, desian tempat kerja, keamanan mesin produktif, lingkungan fisik, fasilitas kesejahteraan dan organisasi pekerjaan sedangkan kriteria yang tidak prioritas yaitu proteksi bahaya listrik dan penanggulangan bahaya kebakaran. Berdasarkan metode Analythical Hierarchy Process (AHP) hasil penilaian proses produksi IKM Kopi Nusantara, maka prioritas perbaikan dilakukan pada kriteria yang memiliki nilai presentase tertinggi yaitu pengendalian proses produksi. Kriteria pengendalian proses produksi memiliki lima sub kriteria untuk perbaikannya yaitu catatan kerusakan bahan baku, bagan alir produksi, kemasan produk, potensi bahaya listrik dan bahaya kebakaran.
Kata kunci: GMP, WISE, AHP, IKM
Teks Lengkap:
PDFReferensi
BPOM. (2018). Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor Farmasi Di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian. BPOM.
BPS, S. S. (2020). Pertumbuhan IKM Sumatera Selatan. BPS Sumatera Selatan.
Dhir, S., & Dhir, S. (2018). Organizational Capability and Performance Improvement: A Study of e-Commerce Firms in Indian Context. Flexible Systems Management, 17.
E-Book Pangan. (2016). Model Rencana HACCP. Jakarta: Kementan.
Hendrick, H.W., Kleiner, B.M. (2016). Macroergonomics: Theory, Methods, and Apllications. Lawrence Erlbaum Associates.
ILO. (2015). Data Kecelakaan Kerja Tahun 2015. Departemen Kesehatan.
Kaukab, M. E., Adawiyah, W. R., Setyanto, R. P., & Suroso, A. (2020). Accelerating Small Firms’ Production Process Improvement Through International Market Knowledge And Valuable, Rare, Inimitable, And Organized Resources And Capabilities. Business: Theory and Practice, 21(1), 322–328. https://doi.org/10.3846/btp.2020.11652
Khairina et al. - 2018—PENGARUH MEDIA VISUAL HIGIENE SANITASI MAKANAN TER.pdf. (n.d.).
Klangsin P. (2007). “Wise Technique” Implementation For Reducing Work-Related Musculoskeletal Disorders In A Cardboard Box Factory. 10.
Kusmindari and Muzakir. (2017). Developing Entrepreneurship Through Ipteks Program.pdf. (n.d.).
Puspita Andriani et al. (2019). Analisis Pengendalian Kualitas Persentase Kadar Ai.pdf. (n.d.).
Rauf, Rusdin. (2017). Sanitasi Pangan dan HACCP. Graha Ilmu.
Saaty, T. L. (2008). Decision making with the analytic hierarchy process. International Journal of Services Sciences, 1(1), 83. https://doi.org/10.1504/IJSSCI.2008.017590
Sari, N. D., Iftadi, I., & Suletra, I. W. (2021). Evaluasi Kondisi Kerja pada UMKM Percetakan Menggunakan Work Improvement in Small Enterprises (WISE). Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya, 7(1), 45–55. https://doi.org/10.30656/intech.v7i1.2895
Sawalakhe, S., & Umrani, A. (2017). A Case Study on “WISE AWARD” given to Ganesh Oil Industry. 5.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Takeyama, H., Itani, T., Tachi, N., Takanishi, T., Inoue, T., Murata, K., Ebara, T., & Batino, J. M. (2006). A Case Study on Evaluations of Improvements Implemented by WISE Projects in the Philippines. Industrial Health, 44(1), 53–57. https://doi.org/10.2486/indhealth.44.53
Tawarka. (2014). Ergonomi Industri; Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Harapan Press.
Teniwut, W. A., Betaubun, K. D., Marimin, M., & Djatna, T. (2020). Mitigasi Rantai Pasok Rumput Laut dengan Pendekatan House of Risk dan Fuzzy AHP di Kabupaten Maluku Tenggara. agriTECH, 40(3), 242. https://doi.org/10.22146/agritech.27770
DOI: https://doi.org/10.31869/rtj.v7i2.5057
Article Metrics
Sari view : 56 timesPDF - 33 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
Kunjungan Dari Negara
Rang Teknik Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.