ANALISIS ABILITY TO PAY DAN WILLINGNESS TO PAY TARIF BUS RAPID TRANSIT TRANS JATENG

Arif Rahman, Rachmat Mudiyono, Kartono Wibowo

Sari


Kawasan perkotaan merupakan daya tarik dalam segala bidang bagi wilayah sekitar. Fenomena kepadatan dan kemacetan lalu lintas menuju kawasan perkotaan merupakan masalah serius dalam sistem transportasi. Pengembangan transportasi perkotaan aglomerasi menjadi upaya memecahkan permasalahan tersebut. Bus Rapid Transit (BRT) merupakan konsep pengembangan transportasi pada kawasan perkotaan aglomerasi dengan penerapan sistem pelayanan yang cepat, jalur tetap dan jadwal teratur. Tarif merupakan daya tarik utama dalam sistem transportasi. Selain penetapan tarif atas dasar biaya operasional kendaraan, perlu juga dikaji kemampuan daya beli masyarakat pengguna transportasi agar nilai tarif yang ditetapkan dapat diterima masyarakat. Desain dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan fokus studi kasus transportasi. Data penelitian diambil dengan metode kuesioner dengan tujuan untuk mendapatkan nilai kemampuan bayar dan kesediaan bayar pengguna transportasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng koridor Semarang-Gubug yang berusia 15-65 tahun dengan pendidikan minimal Sekolah Menengah Pertama. Dari hasil penelitian diperoleh nilai tarif kemampuan daya beli pengguna jasa transportasi, untuk kategori pelajar/buruh/veteran nilai ATP sebesar Rp. 4.626,00 dan nilai WTP Rp. 2.976,00; kategori umum, nilai ATP Rp. 9.981,00; dan nilai WTP Rp. 4.061,00. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengelola dalam penetapan tarif operasional Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng sehingga terjadi keseimbangan antara kepentingan penyedia dan pengguna jasa transportasi.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abubakar, I., Agung, T., Widyatmoko, Subroto, D. M., & Judiza. (1998). Sistem Transporatasi Kota. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Adisasmita, S. A. (2015). Perencanaan Sistem Transportasi Publik (1 ed.). Graha Ilmu.

Anggraini, R., Sugiarto, S., Caisarina, I., Ahlan, M., Rahmani, D., & Jalil, E. (2019). Kajian Penentuan Tarif Bus Trans Koetaradja berdasarkan Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP). Media Komunikasi Teknik Sipil, 25(1), 81.

https://doi.org/10.14710/mkts.v25i1.22076

Dishubjateng. (2015). Studi Potensi Demand BRT Trans Jateng Koridor IV.

Frans, J. H., Messah, Y. A., & Issu, N. A. (2016). Kajian Tarif Angkutan Umum berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) di Kabupaten TTS. Jurnal Teknik Sipil, 5(2), 185–198.

Joewono, T. (2009). Exploring the Willingness and Ability to Pay for Paratransit in Bandung, Indonesia. Journal of Public Transportation, 12(2), 85–103.

https://doi.org/10.5038/2375-0901.12.2.5

Kemenhub. (2015). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 27 Tahun 2015 Tentang Perubahan Menteri Perhubungan Nomor PM 10 Tahun 2012 Tentang Standar Minimum Pelayanan Massal Berbasis Jalan. Kementrian Perhubungan.

Kemenhub. (2019). Peraturan Menteri perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 15 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek. Kementrian Perhubungan.

Kusumastuti, D. R. (2005). Analisis Kemampuan Membayar Tarif Angkutan Kota (Studi Kasus Pengguna Jasa Angkutan Kota pada Empat Kecamatan di Kota Semarang). Universitas Diponegoro.

LPM ITB. (1997). Modul Pelatihan Perencanaan Sistem Angkutan Umum. ITB Bandung.

Miro, F. (2011). Pengantar Sistem Transportasi. Penerbit Erlangga.

Pemprov Jateng. (2019). Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2019 tentang Tarif Angkutan Aglomerasi Perkotaan Bus Rapid Transit Trans Jateng. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Perwitasari, Z., & DS, A. H. (2018). The Influence of Product Quality and Price on Customer Loyalty of Teh Botol Sosro (Case Study on Consumers of Teh Botol Sosro Who Make Purchases at Indomaret, Tembalang Village). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 7(3), 25–36.

Putranto, P. P. (2006). Penentuan Tarif Bus Rapid Transit Koridor Mangkang-Penggaron. Universitas Katolik Soegiyopranoto.

Romadhona, P. J., & Maimunah, S. (2011). Tarif Ideal Bus Trans Jakarta Berdasarkan Analisis Willingness To Pay dan Ability To Pay. Warta Penelitian Perhubungan, 23(5), 467. https://doi.org/10.25104/warlit.v23i5.1103

Rumtily, A. D. I., & Setiawan, R. (2019). Kemampuan Dan Kesediaan Membayar Pengguna Bus Trans Sidoarjo. Jurnal Transportasi, 19(1), 31–38.

https://doi.org/10.26593/jt.v19i1.3260.31-38

Suweda, I., & Arisena Wikarma, K. (2012). Analisis Tarif Bus Rapid Transit (Brt) Trans Sarbagita Berdasarkan Bok, Atp Dan Wtp. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 16(1), 11–23.

Syafrismen. (2018). Analisis Tarif Bus Trans Padang Berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan, Kemampuan Membayar dan Keinginan Membayar (Studi Kasus Koridor 1 BRT Trans Padang). Institut Teknologi Bandung.

Tamin, Ofyar Z, Rahman, H., Kusumawati, A., Munandar, A. S., & Setiadji, B. H. (1999). Evaluasi Tarif Angkutan Umum dan Analisis “Ability To Pay”(ATP) dan “Willingnes To Pay” (WTP) Di DKI Jakarta. Jurnal Transportasi, 1(2), 121–139.

Tamin, Ofyzar Z. (2000). Perencanaan & Pemodelan Transportasi (2 ed.). Penerbit ITB.

Warpani, S. P. (2002). Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Penerbit ITB.

Warpani, S. P. (2017). Ekonomi Perangkutan. Kepel Press.




DOI: https://doi.org/10.31869/rtj.v6i1.3430

Article Metrics

Sari view : 444 times
PDF - 383 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

"Web Kunjungan Saat ini

Kunjungan Dari Negara

 Flag Counter

 

 

Creative Commons License
Rang Teknik Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.