EVALUASI PENANGANAN LONGSORAN TEBING SUNGAI BODRI DI DESA LANJI KECAMATAN PATEBON KABUPATAN KENDAL

Muchamad Ali Nidhom, Sri Prabandiyani R.W., Suharyanto Suharyanto

Sari


Sungai Bodri melewati tiga kabupaten yaitu Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang di bagian hulu serta Kabupaten Kendal di bagian tengah hingga hilir. Sungai Bodri berhulu di Gunung Sindoro, Gunung Prahu dan Gunung Ungaran serta bermuara di Pantai Utara Jawa. Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) Bodri sampai muara adalah 1.610,8 km2 terbagi atas 5 sub DAS, yaitu Sub-DAS Wringin, Sub-DAS Lutut, Sub-DAS Logung, Sub-DAS Putih dan Sub-DAS Bodri Hilir. Alih fungsi lahan di hulu Sungai Bodri dan aktivitas penambangan material batu, kerikil dan pasir tanpa ijin mengakibatkan keseimbangan transport sedimen menjadi terganggu sehingga di beberapa tempat di ruas Sungai Bodri mengalami degradasi dasar sungai dan kelongsoran tebing/tanggul sungai. Salah satu lokasi longsoran yang perlu perhatian yang lebih mendetail adalah longsoran tebing kanan sungai di Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Untuk mengatasi permasalahan ini, telah dilakukan penanganan yang sifatnya darurat maupun permanen. Dalam pelaksanaan konstruksinya dijumpai banyak permasalahan, seperti kesulitan dalam pelaksanaan pekerjaan timbunan tanggul di bantaran, sampai putusnya kontruksi pile cap turap dan angkur yang telah terpasang hingga mengakibatkan separuh badan tanggul longsor. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan kajian yang lebih konprehensip meliputi aspek hidrologi, hidrolika dan geoteknik untuk memastikan penyebab terjadinya longsoran serta dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan jenis penanganan yang akan dilakukan selanjutnya. Dari hasil analisis ini, disarankan beberapa hal sebagai langkah penanganan permanen, yaitu perlu dilakukan pengupasan tanah yang mengalami longsor dan dilakukan penimbunan ulang dengan material tanah yang baru, perlu dilakukan perbaikan tanah pondasi karena tanah pondasi termasuk jenis tanah lunak, untuk menghindari terjadinya longsoran di lereng sisi dalam dan meningkatkan stabilitas maka di kaki tanggul diperkuat konstruksi turap, untuk mengurangi efek gerusan dan laju aliran serta menangkap sedimen maka di depan turap perlu ditambah dengan kontruksi krib/bronjong.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Chow, Ven Te. 1985. Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta: ERLANGGA.

Hardiyatmo, Hary Christady, 2008. Teknik Fondasi 2, Beta Offset, Yogjakarta

Hardiyatmo, Hary Christady, 2008. Tanah Longsor Dan Erosi, Kejadian Dan Penanganan, Gadjah Mada University Press, Yogjakarta

Sri Harto Br., 1993, Analisis Hidrologi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Stability Modeling with SLOPE/W Version 4.0. GEO-SLOPE International Ltd.

Varnes D.J., 1978, Slope movements, types and processes. In: "Landslides, Analysis and Control", Schuster R.L., and Krizek R.J. (Eds.), Transportation Research Board Special Report No. 176, NAS-NRC, Washington D.C., pp. 11-33.




DOI: https://doi.org/10.31869/rtj.v6i1.3328

Article Metrics

Sari view : 218 times
PDF - 250 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

"Web Kunjungan Saat ini

Kunjungan Dari Negara

 Flag Counter

 

 

Creative Commons License
Rang Teknik Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.