STUDI ESKPERIMENTAL EFEKTIFITAS PENGGUNAAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 PADA BETON

Arman. A, Arif Oftan

Sari


Beton merupakan salah satu item yang memegang peranan penting dalam struktur baik itu gedung, jembatan, bendungan, dan bangunan sipil lainnya. Beton dapat diartikan sebagai campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tampa bahan tambah membentuk massa padat (SNI 03-2834-2000). Beton mutu tinggi (high strength concrete) atau sering di sebut juga beton kinerja tinggi memiliki kinerja dan sifat - sifat yang lebih  unggul dibanfingkan dengan beton normal. Menurut American Concrete Institute (ACI) Committee 363, beton mutu tinggi adalah beton dengan kuat tekan diatas 6000 Psi (40 MPa). Untuk meningkatkan kualitas beton perlu dilakukan berbagai upaya dan inovasi agar mendapatkan mutu beton yang maximal. Inovasi dilakukan dalam penelitian ini dengan menambahkan Zat Adiktif SP 337 dalam adonan beton. Berdasarkan brosur Fosroc, Conplast SP 337 baik untuk meningkatkan kekuatan atau untuk menghasilkan beton kemampuan kerja tinggi atau mengurangi kandungan semen beton atau untuk memperlambat waktu pengerasan beton. Penggunakan zat adiktif  fosroc sp 337 di dalam penelitian ini dengan komposisi 0,0%, 1,5%, dan 2,5% dari berat jenis semen. Setiap variasi campuran terdapat 3 sampel benda uji. Dari hasil pengujian kuat tekan terjadi kenaikan kuat tekan rata-rata perbedaan  nilai yang cukup jauh pada umur 7 hari antara campuran zat adiktif Fosroc SP 337 0% dengan kuat tekan  rata - rata sebesar 16,48 MPa, campuran  1,5%  kuat tekan rata - rata sebesar 21,89 MPa, dan 2,5% dengan kuat tekan rata - rata sebesar 24,19 MPa. Sedangkan pada umur pengujuan 28 hari kuat tekan rata - rata setiap variasi campuran Fosroc SP 337 hampir saling mendekati, ini dapat kita analisa pada tabel 4.19, 4.20, 4.21 dengan data campuran (0%) memiliki kuat tekan rata - rata 34,43 MPa, campuran (1,5%) memiliki kuat tekan rata 35,68 MPa, dan campuran (2,5%) memiliki kuat tekan rata-rata 38,89 Mpa. Hal ini diakibatkan oleh sifat zat adiktif Fosroc SP 337 yang mempercepat dan menambah kuat tekan di awal umur beton. Kuat tekan rata - rata paling tinggi ialah campuran 2,5%.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arman, A., Cici, Ramayanti., 2018. Studi Eksperimental Metoda Pembuatan Beton Instan Fc’ = 25 Mpa Dengan Penambahan Zat Adiktiffosroc Sp 337 & Fosroc Conplast R. Padang. Institut Teknologi Padang.

Arman, A., Herix, Sonata., Kartika, Ananda., Agustus 2017. Studi Eskperimental Setting Time Beton Mutu Tinggi Menggunakan Zat Adiktif Fosroc Sp 337 & Fosroc Conplast R.Padang. Institut Teknologi Padang.

Ardon Rahimi. 2015. “Studi Eksperiment Evaluasi Pengaruh Penambahan Serat Nylon Terhadap Kuat Tarik Beton Normal”, Padang : Institut Teknologi Padang.

AASHTO. Standard Methode of Test for Sieve Analysis of Fine and Coarse Agreggate. AASHTO T-27. Amerik

ACI Committee 363R-92., 1997. State of the Art Report on High StrengthConcrete (ACI 363R-92): An ACI Standard: Commentary on Building Code Requirements for Structural Concrete (ACI 363R-92), an ACI Report.American Concrete Institute

ASTM C-33-93, “Standard Spesificationfor Concretes Aggregates” American Society for Testing and Materials, Philadelphia, Pennsylvania.

ASTM C150, Standart Spesification for Portland Cement. (1985). Annual Books of ASTM Standards. Philadelphia-USA.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2004. SNI ASTM C117 : 2004 Metode Uji Bahan Yang Lebih Halus Dari Saringan 75µm (No.200) Dalam Agregat Mineral Dengan Pencucian. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional., 2000. SNI 03-6468: Tata Cara Perencanaan Beton kekuatan dengan Semen Portland dan Abu Terbang. Badan standarsisasi Nasional. Jakarta.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional, 2000. SNI 03-287-2002 : Tata Cara Menghitung Struktur Beton Untuk Gedung (Beta Version). Badan Sandarisasi Nasional. Bandung.

[BSN] Badan Stndarindarisasi Nasional., 2015. SNI 03i-2049: Semen Portlan. Badan Standarsisasi Nasioarisnal. Jakarta

[BSN] Badan Standarisasi Nasional., 2000. SNI 03-2834-2000: Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Badan Standar Nasional.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional., 2014. SNI 2816:2014: Metode Uji Bahan Organik Dalam Agregat Untuk Beton. Badan Standarsisasi Nasional.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 1973-2008 Metode Pengujian Berau isi Beton. Badan Standarisasasi Nasional. Jakarta.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 1970-2008 “Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan AirAgregat Halus. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Departemen Pemukiman dan Prasana Wilayah. 2004. PD T-04-2004-C: Tata Cara Pembuatan dan Pelaksanaan Beton BerkekuatanTinggi.Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Jakarta, 2010

Ir. Tri Mulyono, MT,(2005),ʽʽTeknologi Beton”, Andi, Yogyakarta.

Nawy., 1985. Beton bertulang Suatu Pendekatan Dasar. PT. Refika aditama. Bandung.

Muhammad, Ridwan., dan Arman, A,. 2018. Beton Bertulag I. Padang: Institut Teknologi Padang.

Mulyono,HAM. 2005. Kamus Kimia. Cetakan ke-3 Jakarta : Bumi aksara

Mulyono Tri. Ir, Teknologi Beton, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta,Jakarta, 2003.

Pramono, Didiek; Suryadi HS.Bahan Konstruksi Teknik, Penerbit Universitas Gunadarma, Jakarta, 1998

Rindengan dkk. (1995). Karakteristik buah kelapa hibrida untuk bahan baku industri. Laporan hasil penelitian kerjasama proyek pembinaan kelembagaan penelitian pertanian nasional. Badan litbang 49p.




DOI: https://doi.org/10.31869/rtj.v4i2.2557

Article Metrics

Sari view : 651 times
PDF - 413 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

"Web Kunjungan Saat ini

Kunjungan Dari Negara

 Flag Counter

 

 

Creative Commons License
Rang Teknik Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.