Urgensi asas keterbukaan dalam pembentukan Peraturan perundang-undangan di indonesia
Sari
Abstrak
Pembentukan peraturan perundang-undangan yang berpijak pada asas keterbukaan adalah pengejawantahan dari negara demokrasi. Dalam penjelesan Pasal 5 huruf g dapat dilihat makna dari asas keterbukaan adalah bahwa dalam setiap proses pembentukan peraturan perundang-undangan haruslah bersifat transparan dan terbuka terhadap seluruh lapisan masyarakat. Namun kenyataannya saat ini proses pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia terkesan terburu-buru dan menutup akses masyarakat untuk berpartisipasi dalam prosesnya. Padahal masyarakat memiliki peranan yang cukup signifikan dalam proses pembentukan peraturan perundang-undangan itu sendiri, hal ini dikarenakan yang akan mematuhi, menjalankan dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut adalah masyarakat. Akan tetapi sangat disayangkan keterbukaan terhadap akses pemantau pembentukan peraturan perundang-undangan itu sulit untuk diperoleh oleh masyakat. Mirisnya lagi tanpa adanya pemberitahuan lebih lanjut banyak Undang-Undang yang tiba-tiba saja sudah di sahkan secara gamblang oleh para dewan legislatif bersama pemerintah. Maka dari itu penelitian ini mengangkat dua permasalahan yaitu Pertama, Bagaimana urgensi asas keterbukaan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia? Kedua Bagaimana problematika asas keterbukaan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia?. Penelitian ini ialah penelitian normatif atau penelitian kepustakaan. Penelitian normatif ialah jenis penelitian yang bertumpu pada sumber data sekunder sebagai data rujukan utama yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aida Torez Perez. (2018) Judicial Self Government and of the General Council of the Judiciary in spain, German Law Journal, December 15, p. 1799
Amin Rais. (1986). Pengantar Dalam Demokrasi Dan Proses Politik. Jakarta: LP3ES.
Angga Prastyo. (2020). Samsul Wahidin, Supriyadi. “Pengaturan Asas Keterbukaan Dalam Pembentukan Undang-Undang”, Jurnal Cakrawala Hukum. Volume 11 No. 2 Agustus.
Asep Hidayat dan M Irvanda. (2022). Optimalisasi Penyusunan Dan Pembuatan Laporan Untuk Mewujudkan Good Governance, Hospitality, Vol. 11 No.1.
Bachsan Mustafa. (1990). Pokok–Pokok Hukum Administrasi Negara. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Dezonda Rosiana Pattipawae. (2019). Pelaksanaan Eksekusi Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Di Era Otonom, SASI, Vol. 25 No.1, Januari-Juni,
I Gede Pantja Astawa dan Suprin Na’a. (2008). Dinamika Hukum Dan Ilmu Perundang- Undangan di Indonesia. Bandung: Alumni.
Iwan Sulitiyo, (2018). Implementasi Asas Keterbukaan Dalam Proses Pembentukan Peraturan Daerah Dalam Rangka Otonomi Daerah Di Kabupaten Kendal, Jurnal Daulat Hukum Vol 1, No. 1, Maret.
Jean-Jacques Rousseau. (2016). Populism in a constitutional key: constituent power, popular sovereignty and constitutional identity, European Constitutional Law Review P. 21
Jimly Asshiddiqie. (2010). Konstitusi dan Konstitusionalisme. Jakarta. Sinar Grafika.
Joko Riskiyono. (2015). Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Untuk Mewujudkan Keejahteraan. Aspirasi, Vol.6, No2, Desember
Liputan 6. (2022). Terkesan Terburu-buru CISDI Sayangkan Pengesahan RKUHP https://www.liputan6.com/health/read/5147192/terkesan-terburu-buru-cisdi-ayangkan-pengesahan-rkuhp, diakses pada 10 Desember 2022.
Louis Schubert, Thomas R. Dye, Harmon Zeigler. (2014). The Irony of Democracy, An Uncommon Introduction to American Politics, Wadsworth p.6
M. Djdijono. (2006). Membangun Indonesia Dari Daerah. Yogyakarta: Kanisius.
M. Solly Lubis. (2009). Ilmu Pengetahuan Perundang–undangan. Bandung, CV. Mandar Maju.
Miriam Budiardjo. (2022). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.
Miriam Budiarjo. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Mohamad Roky Huzaeni, Wildan Rofikil Anwar. (2021). Pelaksanaan Asas Keterbukaan Dalam Pembentukan Peraturan Daerah, Jurnal Dialektika Hukum, Vol. 3 No.2,
Munir Fuady. (2010). Konsep Negara Demokrasi. Bandung: Refika Aditama.
Muhaimin. (2020). Metode Penelitian Hukum. Mataram: Mataram University Press
Nina A. Kohn. (2021). Legislating Supported Decision-Making. Harvard Journal on Legislation.
Nugroho Wahyu. Menyusun Undang-Undang Yang Responsif Dan Partisipatif Berdasarkan Cita Hukum Pancasila. Jurnal Legislasi Indonesia Vol. 10 No. 3 Juli 2016.
Reza. A.A Wattimena. (2007). Melampaui Negara Hukum Klasik. Yogyakarta. PT Kanisius.
Sirajuddin. (2016). Legislative Drafting Metode Partisipatif dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Malang, Setaraperss.
Sirajul Munir. (2021). Asas Keterbukaan Dalam Pelaksanaan Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (Perspektif Islam dan Hukum Positif di Indonesia), )”, Yudisia : Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam, Volume 12, Nomor 2, Desember
Soerjono Soekanto. (2009). Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sofwan. (2022). Urgensi Partisipasi Publik Dalam Pembentukan Peraturan Daerah”, Jatiswara, Vol. 37 No. 1 Maret.
DOI: https://doi.org/10.31869/plj.v0i0.4067
Article Metrics
Sari view : 1326 timesPDF - 642 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Indexed By :
Faculty of Law Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Jl. By Pass Aur Kuning, Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia.
Pagaruyuang Law Journal is licensed under CC BY-NC-ND 4.0