HUBUNGAN KETIDAKMAMPUAN FISIK DENGAN KEPUTUSASAAN PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI

Miftahul Rahmi, Irma Fidora, Ropika Ningsih

Sari


Stroke merupakan penyebab utama kecacatan jangka panjang yang menyebabkan ketidakmampuan dalam memenuhi aktivitas sehari-hari. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak psikologis termasuk keputusasaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara ketidakmampuan fisik dengan keputusasaan pada pasien stroke di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Penelitian ini merupakan penelitian non-experimen yang menggunakan metode descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 62 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner, kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner Barthel Index dan Beck Hopelessness Scale. Analisa data menggunakan Pearson correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (50%) mengalami ketergantungan berat dan (43,5%) mengalami keputusasaan berat. Hasil penelitian ini juga menunjukkan ada hubungan antara ketidakmampuan fisik dengan keputusasaan dengan nilai p = 0.01 (p ≤ 0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara ketidakmampuan fisik dengan keputusasaan pada pasien stroke di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Oleh karena itu sangat penting peran perawat profesional menerapkan caring dalam memberikan asuhan keperawatan untuk mendeteksi dini adanya keputusasaan pada pasien stroke yang mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


American Heart Association. (2010). Heart disease & stroke statistics-2010 Update. Dallas, Texas: American Heart Association.

Azizah, Lilik. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Dunn, S, L. (2010). Hopelessness as a respones to physical illness. Journal of Nursing Scolarship, 37 (2), 148-154.

Hedstrom, G. G., & Blomstrand, C. (2007). Dependence and healt- related and quality of life in erdery people using assistive devices after acute stroke. Tecnhology & Disability, 15, 247-257.

Lawrence, M. (2010). Young adults experience of stroke: A qualitative review of the literature. British Journal of Nursing, 19, (4), 241-248.

Marlina. 2016. Dukungan keluarga terhadap tindakan mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik di ruang rawat inap geulima RSUD dr, Zainoel Abidin Banda Aceh. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 60, 313-380.

North American Nursing Diaagnosis Assosiation. (2012-2014). Nursing diagnoses: definitions and classification. USA: John wiley and Sons inc.

Putri, N.S., Fery A. MM., & Sri I.E. (2013). Hubungan perubahan fungsi fisik terhadap kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari pada lansia dengan stroke. Jurnal Keperawatan Komunitas,1, 24-32.

Sartika, Pebri. (2016). Hubungan dukungan keluarga dengan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari pada pasien stroke iskemik di PSTW Semarang. Jurnal Keperawatan Komunitas, 6, 313-380.

Silbernagl, S., & Lung, F. (2010). Colot atlas of pathophysiology. Stuttgart, New York: Georg Thieme Verlag

Syarif, S. (2015). Hubungan latihan ROM dan perubahan fisik dengan tingkat keputusasaan pada pasien stroke rawat inap di RSUD DR Sudarso Pontianak. Tesis strata dua. Universitas Indonesia, Depok.




DOI: https://doi.org/10.31869/mm.v2i1.2172

Article Metrics

Sari view : 905 times
PDF - 774 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


 Kunjungan Saat ini

Kunjungan Dari Negara

 Flag Counter

 

 

Creative Commons License
Menara Medika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.