HUBUNGAN JUMLAH SAUDARA DENGAN PERILAKU BULLYING REMAJA DI SMPN 3 GAMPING SLEMAN

Mohammad Dimy Andrieam, Dwi Yati

Sari


Latar Belakang: Persaingan antar saudara kandung biasa terjadi pada anak usia balita dan usia sekolah, tidak menutup kemungkinan berlanjut hingga dewasa jika orangtua tidak segera mengatasinya. Persaingan antar saudara pada usia remaja hingga dewasa terjadi akibat tidak tuntasnya orangtua dalam menyelesaikan atau mengatasi persaingan antar saudara kandung pada masa kanak-kanaknya. Sehingga rasa persaingan dan permusuhan terus berlanjut. Masa remaja merupakan masa transisi seseorang dari anak-anak menjadi dewasa, dan pada masa tersebut remaja mulai menunjukkan jati dirinya dengan menunjukkan perilaku yang bermacam-macam, salah satunya adalah perilaku menyimpang yaitu perilaku bullying. Penelitiian Wiyani (2012) menunjukan kekerasan di SMP di tiga kota besar yaitu Yogyakarta 77,5%, Surabaya 59,8%, dan Jakarta 61,1%. Tujuan: Mengetahui hubungan jumlah saudara dengan perilaku bullying remaja di SMP N 3 Gamping Sleman. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental, dengan menggunakan pendekatan cross-sectional dengan menggunakan teknik startified random sampling. Subjek penelitian ini sebanyak 130 responden sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis statistik inferensial menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05). Hasil: Berdasarkan penelitian diperoleh data mengenai jumlah saudara lebih dari 2 sebanyak 73 (56,2%). Perilaku bullying remaja di SMPN 3 Gamping Sleman kategori sedang sebanyak 93 (71,5%). Terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah saudara dengan perilaku bullying remaja di SMPN 3 Gamping Sleman dengan p value 0,001 (p value < 0,05) dengan Keeratan sebesar 0,392 yang berarti rendah. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara jumlah saudara dengan perilaku bullying remaja di SMPN 3 Gamping Sleman.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Agustiani, H. (2009). Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi Kaitanya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja). Bandung: Refika Aditama.

Baihaqi, M.I.F dan Sugiarmin, M. (2008). Memahami dan Membantu Anak ADHD. Bandung: Pt Refika Aditama.

Brooks, J. (2011). The Process of Parenting. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Coloroso. (2007). Stop Bullying: Memutus Rantai Kekerasan Anak dari Prasekolah Hingga SMU. Jakarta: Ikrar Mandiri abadi

Carima, F. (2017). ‘Perilaku Bullying Pada Remaja Ditinjau Dari Pola Asuh Otoriter Orangtua Dan Jenis Kelamin’, Skripsi, S1 Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Dake, J.A., Prince, J.H., Telljohann, S.K. (2003). The Nature and Extent of Bullying at School. Journal of School Health. Vol. 73, No.5:173-180.

Darmawan, A. (2007). Perilaku agresif pada anak ditinjau dari konformitas terhadap teman sebaya (Skripsi). Semarang.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Fatimah, E. (2010). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung: CV Pustaka Setia.

Fleming. D. dan Ritts. M. (2007). Mengatasi perilaku negatif anak: memahami kepribadian, komunikasi, dan perangai anak anda. Yogyakarta: Think

Haritz, Ummu. 2008. Mengelola Persaingan Kakak Adik. Solo: Indiva Media Kreasi

King, L.A. (2010). Psikologi Umum (Sebuah Pandangan Apresiatif). Jakarta: Salemba Humanika.

Korua, S. (2015), Hubungan Pola Asuh Orantua dengan Perilaku Bulliyng Pada Remaja SMK Negeri 1 Manado, E-journal Keperawatan, Volume 3, No. 2, Hal 1-7.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Pendekatan Praktis Metodologi Penelitian Riset Keperawatan Cetakan 1. Jakarta : Penerbit CV Sagung Seto.

Olweus, D. (2011). Bullying at school and criminality : Findings from three Swedish community samples of males. Journal of Criminal Behaviour Mental Health. 21: 151-156.

Papalia, D.E., Olds, S.W., Feldman, R.D. (2009). Perkembangan Manusia. Ed 10., Buku 2. Penerjemah: Brian Marwensdy. Jakarta: Salemba Humanika.

Rigby, K. (2007). Bullying in Schools: and What to do About it. Australia: ACER Press.

Santrock, Jhon W (2011). Perkembangan Anak. Edisi 7 Jilid 2. (Terjemahan: Sarah Genis B) Jakarta: Erkangga.

Sari, M. (2013). Faktor Penyebab dan Dampak Psikologis Persaingan antar Saudara. EMPATHY Jurnal Fakultas Psikologi, Volume 2, No. 1, Hal 1-18

Sejiwa. (2008). Bullying: Mengatasi Kekerasan Di Sekolah dan Di Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta: PT Grasindo.

Septrina, M. A., Liow, C. J., Sulistiyawati, F.N., & Andriani, I. (2009). Hubungan tindakan bullying di sekolah dengan self-esteem siswa. Jurnal Psikologi Depok: Universitas Gunadarma, 3: 98-102.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Veenstra, R., Lindenberg, S.,Oldehinkei, A.J., De Warner, A.F., Verhulst, F.C., dan Ormel, J. (2005). Bullying and victimination in elemntary school: A comparison of bullies, victims, bully/victims, and uninvolved predolescent. Developmental Psychology.

Widiharto, A. C. Sandjaja, S. S, & Erian. jcy, P. 2010. Perilaku Bullying Ditinjau Dari Harga Diri dan Pemahaman Moral Anak. Semarang: Procceding Psikologi UNIKA Soegijapranata

Wiyani, N.A. (2012). Save Our Chilldren From School Bullying. Yogyakarta: Ar-Rus Media.




DOI: https://doi.org/10.31869/mm.v1i1.2054

Article Metrics

Sari view : 297 times
PDF - 782 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


 Kunjungan Saat ini

Kunjungan Dari Negara

 Flag Counter

 

 

Creative Commons License
Menara Medika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.