STRUKTUR ANATOMI KAYU ANDALAS (Morus mocroura Miq) ASAL SUMATERA BARAT

Fakhruzy, Meylida Nurrachmania

Sari


Abstrak: Kayu andalas merupakan salah satu flora identitas Sumatera Barat yang dimanfaatkan masyarakat secara tradisional untuk konstruksi rumah adat minangkabau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur anatomi secara makroskopis dan mikroskopis. Dalam penelitian ini untuk uji struktur anatomi mikroskopis mengacu pada standar International Association of Wood Anatomist. Hasil penelitian menunjukkan struktur anatomi kayu andalas secara makroskopis memiliki kayu gubal berwarna putih kekuningan dan teras berwarna kecoklatan, bertekstur halus, arah serat lurus, agak mengkilap, kesan raba permukaan licin dan keras. Berdasarkan uji mikroskopis mempunyai lingkar tumbuh yang jelas, pori baur, pembuluh sebagian soliter dan sebagian ganda radial 2-4, mempunyai bidang perforasi berbentuk tangga dan sederhana, ceruk antar pembuluh selang-seling, diameter rata-rata pembuluh 100-200 μm, frekuensi pembuluh 40-100 per mm2, rata-rata panjang pembuluh >800 μm. Serat mempunyai ceruk sederhana sampai berhalaman sangat kecil, terdapat serat bersekat dan tanpa sekat, memiliki dinding serat yang tipis sampai sangat tipis. Sel parenkim aksial apotrakea tersebar dalam kelompok, memiliki panjang sel 3 sampai >8 per untai. Jari-jari mempunyai lebar 1-4 seri, tinggi jari-jari <1 μm berkisar antara 200-900 μm, komposisi sel jari-jari umumnya 2-4 jalur sel tegak atau sel bujur sangkar marjinal, frekuensi jari-jari >4-12 per mm2. Inklusi mineral atau kristal tidak dijumpai selama pengamatan. Rataan dimensi kayu andalas memiliki panjang serat 1620.80 ± 216.14 μm, diameter serat 31.93 ± 3.43μm, diameter lumen 16.99 ± 3.52 μm, dan tebal dinding serat 23.43 ± 2.19 μm. Kata Kunci : kayu andalas,struktur anatomi makroskopis, struktur anatomi mikroskopis

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Angreni, Dea Irma. 2016. Sifat Fisis, Sifat Mekanis, dan Sifat Pengeringan Kayu Ganitri (elaeocarpus sp.) Setelah Perlakuan Steaming. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Cuissinat C, ÆP Navard. 2008. Swelling and dissolution of cellulose, Part III: plant fibres in aqueous systems. Journal of Cellulose. Macromol Symp: 15:67–74.

IAWA Commite. 2008. Ciri Mikroskopis Untuk Identifikasi Kayu Daun Lebar. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Hal 1-96. Kasmujo. 2001. Identifikasi Kayu dan Sifat-sifat Kayu. Penerbit Kanisius. Jakarta. Mahdie, M.F. 2010. Sifat Fisika dan Mekanika Kayu Bongin (Irvingia malayana Oliv) Dari Desa Karali III Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah. Jurnal Hutan Tropis, Volume 11 No. 30. Mandang, YI. dan IKN Pandit. 2002. Pedoman Identifikasi Kayu di Lapangan. Bogor (ID) : Yayasan PROSEA Indonesia. Purwaningsih E D, 2014. Laporan Akhir Ilmu Kayu. Program Study Kehutanan. Universitas Mataram. https://www.scribd.com/doc/241301638/LAPORAN-AKHIR-ILMU-KAYU-docx. (Diakses pada tanggal 30 september 2014). Wahyudi I. 2013. Hubungan Struktur Anatomi Kayu dengan Sifat Kayu, Kegunaan dan Pengolahannya. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.




DOI: https://doi.org/10.31869/mi.v13i10.1620

Article Metrics

Sari view : 1719 times
PDF - 4136 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

INDEXED BY :

 


Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM). Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Jl. Pasir Kandang No.4, Pasie Nan Tigo, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat 25586. 
Email : lppmumsb@gmail.com



Kunjungan Sampai Saat ini    Web
Analytics Made Easy - StatCounter

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.