Event Tour De Singkarak Sumatera Barat, Pemasaran dan Pariwisata yang Berkelanjutan

Retnaningtyas Susanti

Sari


Tour De Singkarak merupakan nama sebuah ajang perlombaan balap sepeda
internasional yang digelar oleh pemerintah Provinsi Sumatera Barat sejak 2009 silam.
Even ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya pemerintah Sumatera Barat untuk
mempromosikan pariwisata dan menarik kunjungan wisatawan. Pemerintah pusat melalui
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung pelaksanakan even akbar
tersebut. Setiap tahun jumlah peserta dan Negara yang berpartisipasi dalam even ini
semakin bertambah. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh semakin besarnya
nominal hadiah yang dapat diterima oleh para peserta. Penyelenggaraan even TDS
memakan biaya yang tidak sedikit, pada tahun 2013 anggaran TDS mencapai 4.5 milyar.
Even TDS dilaksanakan di Sumatera Barat untuk memperlihatkan kepada dunia
tentang potensi wisata Sumatera Barat. Sumatera Barat memiliki potensi wisata alam
yang beragam, beberapa diantaranya yang menjadi bagian dari TDS antara lain: Danau
Singkarak, Tugu khatulistiwa Bonjol, Lembah Harau, Istano Rajo Baso (Pagaruyung),
Danau Maninjau (kelok 44), Jam Gadang, Pantai Padang Pariaman, Danau Kandis,
Danau Kembar, dan Pantai-pantai di pesisir selatan. Hampir sebagian besar etape (rute)
TDS melewati tempat-tempat wisata dengan pesona yang luar biasa.
Hingga pelaksanaan terakhir pada tahun 2013, even TDS belum dianggap
memberikan kontribusi yang berkelanjutan terhadap 3 aspek utamanya, ekonomi, sosial,
dan lingkungan di Sumatera Barat. Tidak dapat dipungkiri even ini meningkatkan daya
tarik pariwisata Sumatera Barat di mata Internasional, tetapi perolehan tersebut tidaklah
berkelanjutan dan tidak dapat memenuhi prasayarat keberlanjutan. Kemasan yang
menarik harus didukung oleh kualitas yang terbaik, even TDS yang berlevel internasional
diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang terhadap faktor ekononomi,
sosial, dan lingkungan.
Kata Kunci: Tour de Singkarak, Analisis SWOT, Promosi Pariwisata, dan Pariwisata
Berkelanjutan.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Cravens, David W. & Nigel F. Piercy, (2006), Strategic Marketing, Eighth Edition, McGraw-Hill

Irwin, Boston

Fandeli, Chafid. 2001. Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. (Editorial). Yogyakarta:

Liberty

Fandy Tjiptono, 2006, Manajemen Pelayanan Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. (2004). Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 2. PT. Indeks, Jakarta.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran. 12th Edition Jilid 1. PT.

Indeks, Jakarta.

Muta’ali, Luthfi. 2003. Teknik Penyusunan Rencana Strategis Dalam Pembangunan Wilayah.

Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.

Pearce dan Robinson, 2007, Manajemen Strategi, Salemba Empat, Jakarta.

Pendit, Nyoman S. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : 1994.

Purwanto, Iwan 2008, Manajemen Strategi, Bandung: Yrama Widya

Rangkuti, Freddy, 2005. Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.Gramedia

Pustaka

TIME Magazine, 2006, Special Report Global Warming, April 3, 2006, p. 23-37.

Tjahjono, Hari. Jurnal forum ilmu social, vol. 37 no 2 Desember 2010: Analisis Potensi Dan

Masalah Pariwisata Di Kelurahan Kandri.

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009, Pasal 1 ayat 10, tentang Kepariwisataan.

United Nation Development Programme (UNDP), 2002, Human Development Report 2002 –

Deepening Democracy in a Fragmented World, Oxford, New York

World Resource Institute (WRI), 2000, World Resources 2000-2001: People and Ecosystems –

The Fraying Web of Life, Washington D.C.

http://www.antaranews.com/berita/368581/padang-alokasikan-rp600-juta-untuk-tourde-

singkarak. Editor: Unggul Tri Ratomo.




DOI: https://doi.org/10.31869/me.v1i2.245

Article Metrics

Sari view : 309 times
PDF - 825 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

INDEXING BY :

 

 Kunjung Saat Ini   Web
Analytics Made Easy - StatCounter 

 This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.