PERAN BAKESBANGPOL DALAM PENANGANAN KONFLIK ANTAR PERGURUAN SILAT DI KABUPATEN MOJOKERTO (Studi Kasus Perguruan Silat IKSPI dan PSHT)
Sari
Pencak silat adalah sebuah kesenian tradisional yang masih dijalankan di kabupaten mojokerto. Pencak silat adalah sebuah wadah bagi penerus bangsa untuk melanjutkan kelestarian budaya. Pencak silat juga sebagai wadah untuk membentuk karakter generasi muda, pembentukan karakter ini juga harus di bekali dan diawasi oleh pihak-pihak yang berwenang agar tidak disalah gunakan oleh mereka. Sejalan dengan iman dan ketaqwaan kita kepada Tuhan agar pencak silat bisa membentuk sebuah moral membedakan kesalahan dan kebenaran. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukannya sebuah pembinaan dan silaturahmi antar perguruan silat dan lebih dikhususkan kepada anggota-anggota yang baru menginjak dunia persilatan. Pencak silat adalah sebuah warisan budaya yang harus dijaga, akan tetapi ada juga yang memanfaatkan ajang tersebut untuk menantang perguruan silat satu dengan lainnya. Sehingga hal ini bisa menimbulkan sebuah kesenjangan sosial maupun konflik sosial. Maka dari itu pemerintah kabupaten mojokerto tidak jarang mengadakan silaturrahmi antar perguruan silat untuk menghindari sebuah konflik sosial yang terjadi di masyarakat. Bakesbanpol kabupaten mojokerto sering sekali menyelesaikan konflik antar perguruan silat. Konflik pencak di kabupaten mojokerto sering terjadi pada perguruan silat IKSPI dan PSHT dimana hal ini dipicu berbagai macam masalah yang terjadi.
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.31869/jsp.v3i2.5371
Article Metrics
Sari view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.