POLITIK SUBALTERN: PERLAWANAN NELAYAN LONTAR TERHADAP AKTIVITAS PENAMBANGAN PASIR LAUT DI PERAIRAN UTARA KAB. SERANG
Sari
Gerakan perlawanan dari nelayan yang dinilai termasuk kedalam kelompok subaltern mengenai permasalahan dengan adanya kegiatan industri di wilayah pesisir, yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah sebuah gerakan perlawanan nelayan kepada perusahan penambang pasir laut dan pemerintah daerah yang nantinya akan berimbas kepada sebuah identitas, keadaan ekonomi, sampai kepada lingkungan. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini akan menggali narasi dan pengalaman nelayan Lontar, serta menganalisis strategi perlawanan yang mereka tempuh. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang dinamika antara nelayan sebagai kelompok subaltern dan perubahan lingkungan di kawasan pesisir. Dengan menghadirkan perspektif ini, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan konseptual dan praktis bagi pemahaman tentang identitas kelompok nelayan sebagai kelompok subaltern untuk menjaga lingkungan mereka. Hasil penelitian yang kami simpulkan adalah pola komunikasi antara pemerintah, perusahaan, dan nelayan cenderung searah, kurang efektif, dan sering kali bersifat instruktif. Kurangnya keterlibatan dalam perencanaan, diskriminasi, dan kriminalisasi juga menjadi pendorong utama perlawanan kelompok nelayan demi memiliki suara dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan melawan dominasi pemerintah dan perusahaan tambang
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.31869/jsp.v3i1.5002
Article Metrics
Sari view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.