KAJIAN INTERTEKSTUALITAS NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI DENGAN NOVEL MERANTAU KE DELI KARYA HAMKA

Suci Dwinitia Refa Lina Tiawati R Ricci Gemarni Tatalia

Sari


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi terciptanya karya sastra. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan latar, alur, karakter tokoh, dan intertekstualitas dalam novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli dengan novel Merantau ke Deli Karya Hamka. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yang bertujuan untuk menganalisis interteks antar kedua novel. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intertekstual, yakni membandingkan dua buah teks yang diduga memiliki keterkaitan. Data dalam penelitian ini adalah kutipan yang berkaitan dengan alur, latar, dan karakter tokoh utama dalam kedua novel. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli dan novel Merantau ke Deli Karya Hamka. Analisis data dilakukan dengan mendeskripikan temuan penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian. Pertama, alur novel memang Jodoh adalah alur campuran, sedangkan alur novel Merantau ke Deli adalah alur maju. Kedua, latar novel Memang Jodoh karya Marah Rusli ada dibeberapa daerah, seperti: Padang, Bukittinggi, Medan, Bogor, Jakarta, Sukabumi, Semarang, Blitar, dan Sumbawa. Sedangkan latar novel Merantau ke Deli adalah Tanah Deli, Medan, dan Minangkabau. Ketiga, karakter tokoh utama novel Memang Jodoh karya Marah Rusli hampir sama dengan karakter tokoh utama novel Merantau Ke Deli karya Hamka, yaitu sama-sama menentang adat dengan tidak menikahi gadis Minang. Hamli menikahi bangsawan Sunda dan Leman menikahi perempuan Jawa. Keempat, intertekstualitas kedua novel terlihat dari persamaan dan perbedan yang ditemukan dalam kedua novel. Persamaannya terletak pada latar tempat, sama-sama di Minangkabau dengan situasi sosial masyarakat matrilineal, dan kedua tokoh utama sama-sama menentang adat tradisi mengenai perkawinan. Sementara perbedaan terlihat pada alur, dimana Marah Rusli bercerita degan alur campuran, sedangkan Hamka bercerita dengan alur maju.Novel Memang jodoh merupakan hipogram untuk novel Merantau ke Deli. Hal ini dibuktikan dengan adanya persamaan ide dan peristiwa yang sebelumnya telah dituliskan Marah Rusli dalam karyanya ditransformasikan kembali oleh Hamka.

Teks Lengkap:

Tidak berjudul


DOI: https://doi.org/10.31869/ip.v6i2.1899

Article Metrics

Sari view : 309 times
Tidak berjudul - 438 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Anda Pengunjung Ke- Flag Counter