ANALISIS NILAI TAMBAH PADA PENGOLAHAN GAMBIR DI NAGARI LUBUK ALAI KECAMATAN KAPUR IX KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Mulia Hatika, Wedy Nasrul, husnarti husnarti

Sari


Penelitian ini dilakukan ditiga jorong (Jorong Sei Dua Anau, J.Koto Tinggi dan J.Rumbai) di Nagari Lubuk Alai Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis nilai tambah pada pengolahan gambir di Nagari Lubuk Alai. Metode yang dilakukan yaitu dengan meotode deskriptif kuantitatif. Dalam teknik pengumpulan data dilakukan observasi langsung kerumah kempa tempat pengolahan gambir. Teknik analisa dalam penelitian ini dihitung menggunakan Ms.Excel. Analisis yang dilakukan ini bertujuan untuk menganalisa nilai tambah pada pengolahan gambir di Nagari Lubuk Alai. Hasil penelitian diperoleh bahwa proses dalam pengolahan gambir masih tergolong sangat sederhana. Berdasarkan hasil perhitungan analisis nilai tambah yang dihitung menggunakan Metode Hayami,  nilai tambah yang dihasilkan dari proses pengolahan gambir di daerah penelitian masih tergolong rendah dengan rasio nilai tambah <50 % (49%). Masalah yang terdapat pada proses pengolahan gambir dan analisa nilai tambah yaitu proses pengolahan yang masih menggunakan alat yang sederhana sehingga tidak dapat memproduksi secara banyak, dan harga gambir yang selalu berubah bisa menjadi masalah dalam peningkatan nilai tambah terhadap pengolahan gambir. Permasalahan nilai tambah pada proses pengolahan gambir yang dihadapi petani ialah teknologi dan proses pascapanen/pengolahan. Permasalahan yang dihadapi dalam pengusahaan komoditas gambir adalah, 1) kualitas gambir rendah dan besarnya kehilangan dalam pengolahan yang memerlukan perbaikan mutu, 2) rantai tata niaga yang panjang dan didominasi pihak luar, 3) posisi tawar petani yang rendah dimana belum adanya jaminan harga yang stabil pada tingkat yang menguntungkan petani, 4) kurangnya informasi pasar internasional mengenai harga rill gambir, 5) adanya kebiasaan mencampur gambir dengan bahan-bahan lain sehingga harga jualnya lebih rendah, dan 6) peran pemerintah daerah yang terbatas. Permasalahan nilai tambah utama gambir saat ini ialah rendahnya produktivitas dan mutu produk yang dihasilkan, akibat dari cara budidaya dan proses pascapanen atau pengolahan yang belum optimal serta minimnya dukungan teknologi sehingga permasalahan ini sangat berkaitan dengan pendapatan petani dalam menghasilkan nilai tambah terhadap pengolahan gambir.


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33559/pertanian%20umsb.v3i1.4593

Article Metrics

Sari view : 94 times
PDF - 23 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Visitor Number : Web
Analytics Kunjungan Saat Ini

 

Flag Counter

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional.