PENGEMBANGAN KAWASAN PEDESAAN BERKELANJUTAN BERBASIS PERTANIAN LAHAN BASAH

Rizqha Sepriyanti Burano

Sari


Pengembangan kawasan perdesaan tidak kalah penting dibandingkan dengan
pengembangan pada kawasan perkotaan, yang secara terintegrasi pengembangan
keduanya ditujukan untuk mewujudkan penyelenggaraan penataanruang wilayah
nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Konsep pengembangan
perdesaan berkelanjutan diperlukan guna mendukung terwujudnya saling keterkaitan
yang kuat antara kawasan perdesaan dengan kawasan perkotaan. Bila pertumbuhan
dibiarkan tanpa intervensi dan tidak direncanakan secara berkelanjutan, dikhawatirkan
kawasan perdesaan menjadi terus berkurang di masa depan.
Kabupaten Limapuluh Kota memiliki kawasan pedesaan yang sangat luas, dari
seluruh wilayah kabupaten hanya ibukota kabupaten yakni Sarilamak yang bercirikan
perkotaan. Oleh karena itu, mewujudkan ruang kawasan perdesaan berkelanjutan dalam
rangka pengembangan wilayah di Kabupaten Limapuluh Kota perlu dilakukan
perencanaan pengembangan kawasan pedesaan berkelanjutan berbasis pertanian lahan
basah. Dimana kawasan yang akan dijadikan lokasi perencanaan adalah kawasan yang
memiliki potensi pada pertanian lahan basah. Nagari Sungai Rimbang di Kecamatan
Suliki merupakan kawasan yang sangat berpotensi untuk pengembangan kawasan
pertanian lahan basah.
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yang mengkaji
beberapa aspek yakni tipologi pedesaan, sumber daya manusia, sumber daya alam,
kelembagaan, ekonomi, dan sarana prasarana. Selanjutnya untuk mengidentifikasi
potensi dan masalah pengembangan wilayah Sungai Rimang dilakukanlah Analisis
Swot. Analisis ini tentu saja berpedoman pada aspek-aspek yang telah dikaji
sebelumnya. Hasil analisis swot dijadikan acuan dalam rencana pengembangan
kawasan yakni pengembangan kelembagaan, pengembangan sektor pertanian,
pelestarian nilai budaya masyarakat, pengelolaan dan pelestarian lingkungan,
pengembangan infrastuktur pedesaan, dan pengembangan komunitas pedesaan. Semua
rencana ini akan dijabarkan dalam bentuk program pelaksanaan yang lebih terperinci.
Kata Kunci :pengembangan pedesaan, berkelanjutan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adisasmita, H. Rahardjo. 2005. Dasar-dasar Ekonomi Wilayah, Graha Ilmu presse,

Edition I, Yogyakarta.

Cahyono S, Tjokropandojo DS. 2013. Peran Keorganisasian Petani dalam Mendukung

Keberlanjutan Pertanian sebagai Basis Pengembangan Ekonomi Lokal. Jurnal

Perencanaan Wilayah dan Kota. 2(1): 15-23.

Hardjoamidjojo S, Setiawan BI. 2001. Pengembangan dan Pengelolaan Air di Lahan

Basah. Buletin Keteknikan Pertanian. 15(1): 40-47.

Husein E. 2006. Konsep multifungsi untuk revitalisasi pertanian. Warta Penelitian dan

Pengembangan Pertanian Indonesia. 28(5): 1-4.

Jamal E, Syahyuti, Hurun AM. 2002. Reforma Agraria dan Masa Depan Pertanian.

Jurnal Litbang Pertanian. 21(4): 133-139.

Sadono D. 2008. Pemberdayaan Petani: Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian di

Indonesia. Jurnal Penyuluhan. 4(1): 65-74.




DOI: https://doi.org/10.33559/pertanian%20umsb.v1i1.264

Article Metrics

Sari view : 497 times
PDF - 4219 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Visitor Number : Web
Analytics Kunjungan Saat Ini

 

Flag Counter

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional.