PENGELOLAAN OBJEK WISATA GREEN TALAO PARK BERBASIS MASYARAKAT (COMMUNITY BASED TOURISM) DI NAGARI ULAKAN KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Sari
Abstrak
Objek wisata Green Talao Park tidak beroperasi lagi dalam kurun waktu beberapa bulan ini, terhitung dari tanggal 23 April 2023 yang pada umumnya objek wisata buka karena pilihan berwisata ketika hari libur Idul Fitri. Mengalami hal yang berbeda yaitu objek wisata Green Talao Park yang tidak buka hingga sampai detik ini, informasi wisata ini di search engine googlepun yang biasanya buka sekarang statusnya tutup sementara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab tidak berlanjutnya pengelolaan objek wisata Green Talao Park dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2023 di Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori dari Miles dan Huberman, analisis terdiri dari tiga kegiatan yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Perjalanan pengelolan objek wisata Green Talao Park dapat dikatakan memenuhi indikator-indikator dalam dimensi CBT (Comunnity Based Tourism) dan sukses menerapkan protokol yang telah menjadi standar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Barekraf) Republik Indonesia. Temuan di lapangan menunjukkan keberadaaan penggerak sangat vital perannya dalam pengelolaan pariwisata dan kualitas SDM yang tidak merata dan hanya terdapat satu penggerak utama, sehingga jika penggerak utama keluar dari kepengurusan pengelolaan objek Wisata Green Talao Park memberikan dampak serius terhadap pengelolaan objek wisata, rusaknya sarana dan prasana juga memiliki andil dalam tutupnya pengelolaan Objek wisata Green Talao Park.
Kata kunci: Comunnity Based Tourism, Pariwisata, Green Talao Park, Nagari Ulakan
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Nailah Nur, dan Nurjannah Abdullah. 2023. “Upaya Menjaga Raja Ampat Sebagai
Sustainable Tourism melalui Prinsip Sustainabilty dan Blue Economy.” Adalah: Jurnal
Politik, Sosial, Hukum Dan Humaniora 2(1):50–61..
Datukramat, H. P., Kumurur, V. A., & Sela, R. L. E. (2017). Faktor-Faktor Penyebab Tidak
Terkelolanya Objek Wisata Pantai Batu Pinagut Bolaang Mongondow Utara. Jurnal Spasial,
(1), 1–12.
Kementerian Pariwisata. 2012. “Rencana Strategis Pariwisata Berkelanjutan Dan Green Jobs
Untuk Indonesia.” Jakarta: International Labour Organization. Retrieved January 22,
Nugroho, S., Z. Nurchayati, dan H. Nurhidayati. 2022. Komodifikasi Pariwisata Berbasis
Masyarakat & Kearifan Lokal. Penerbit Lakeisha.
Prabawati, Hemas Jakti Putri, dan Asnawi. 2013. “Faktor-Faktor Keberhasilan Community
Based Tourism dalam Pengembangan Desa Wisata (Studi Kasus: PNPM Mandiri
Pariwisata di Dataran Tinggi Dieng)." Tugas Akhir, Jurusan Perencanaan Wilayah dan
Kota, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.”
Purbasari, Novia, dan Asnawi. 2014. “Keberhasilan Community Based Tourism di Desa Wisata Kembangarum, Pentingsari dan Nglanggeran.” Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) 3(3):476–85. doi:10.14710/TPWK.2014.5619.
Article Metrics
Sari view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Diterbitkan oleh Fakultas Kehutanan
Universitas Muhammadiyah Sumatera BaratJl. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah - Padang - Sumatera Barat