PENGARUH KETINGGIAN TERHADAP DIVERGENSI MORFOLOGI KATAK Fejervarya limnocharis Gravenhorst (1829) DI SUMATERA BARAT
Sari
Abstrak
Sumatera Barat merupakan bagian dari pulau Sumatera secara geografis terdiri atas wilayah pegunungan dan dataran rendah atau kawasan pantai. Ketinggian wilayah Sumatera Barat sangat bervariasi mulai dari 0 – 3.000 meter di atas permukaan laut. Sekitar 45% dari luas Sumatera Barat merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0–500 meter, dataran sedang sekitar 32% dari luas wilayah dengan ketinggian 500-1000 meter dan dataran tinggi sekitar 23% dari luas wilayah dengan ketinggian 1000 meter. Sehingga akan mengakibatkan terjadinya pola adaptasi yang berbeda pada setiap wilayah tersebut. Hal ini tentu akan mengakibatkan tingginya keanekaragaman spesies salah satunya katak sawah Fejervarya limnocharis. Berdasarkan landasan substansial tersebut maka dilakukan penelitian tentang bagaimanakah pengaruh ketinggian terhadap divergensi morfologi katak sawah (F. limnocharis di Sumatera Barat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ketinggian terhadap divergensi morfologi katak sawah (F. limnocharis di Sumatera Barat dan karakter morfologi apa saja yang memperlihatkan perbedaan. Sampel dikoleksi pada 6 lokasi yang terbagi menjadi 3 kelompok (dataran rendah, sedang dan tinggi) kemudian dilanjutkan di Laboratorium Alam Fakultas Kehutanan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ketinggian memberikan pengaruh terhadap divergensi morfologi F. limnocharis di Sumatera Barat. Adapun karakter morfologi yang memperlihatkan perbedaan adalah panjang badan, panjang kaki belakang, panjang femur dan tibia. F. limnocharis yang hidup didataran tinggi memiliki badan yang lebih ramping dan kaki lebih panjang dibandingkan dengan yang hidup didataran rendah.
Kata kunci : Ketinggian, Karakter Morfologi, Perbedaan, Adaptasi
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Castellano, S. dan C. Giacoma. 2000. Morfometric and advertisement call geographic variation in polyploid green toad. Biol J Linn Soc 70: 341 – 360
Fauzan, F. 2019. Variasi Morfometri Fejervarya limnocharis (Grahenhorts, 1829) di Sumatera Barat. Menara ilmu 13 (6) : 72–79
Fauzan., F. Reza., N. Milantara., Fakhruzy., dan N. Milantara. 2023. Identifikasi Katak dan Kodok di Kota Padang. CV Brizqha Media Qita. Kota Padang.
Inger, F. R. Dan H. K. Voris. 2001. Biogeographical relations of the frog and snake of Sundaland. J Biogeor 28: 863 – 891
Ishchenko, V.G. 1977. Dinamicheski Polimorfizm Burych Iygusshek Fauny SSSR. Nauky. Moskow
Kutrup, B. Ufuk, B dan Nuthayat, Y. 2006. Effect of the ecological conditions on morphological variations of the green toad, Bufo viridis in Turkey. Ecol Res 21: 208-214
Nevo, E. 1972. Climatic adaptation in size of the green toad. Isr J Med Sci 8: 1010
Schauble, C. 2004. Variation in the Body Size and Sexual Dimorphism Across Geographical and Environmental Space in the Frogs Limnodynastes tasmaniensis and L. peronii. Biol J Linn Soc 82: 39-54
Supriatna, J. 2008. Melestarikan Alam Indonesia. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Tjong, D. H., M. Matseu, M. Kuramoto, D. M. Belabut, Y. H. Sen, M.Nishioka and M. Sumida. 2007. Morphological Divergence, Reproduktive Isolating Mechanism and Moleculer Phylogenetik Relationship, Among Indonesia, Malaysia, and Japan Populations of the Fejervaria limnocharis Complex (Anura, Ranidae). Zoological Science 24: 1197-1212
Article Metrics
Sari view : 590 timesPDF - 703 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Diterbitkan oleh Fakultas Kehutanan
Universitas Muhammadiyah Sumatera BaratJl. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah - Padang - Sumatera Barat