Populasi Dan Pola Makan Beruk (Macaca Nemestrina L.) Pada Habitat Urban Di Sitinjau Lauik Kota Padang Provinsi Sumatra Barat
Sari
ABSTRAK
Beruk (Macaca nemestrina L.) merupakan spesies primata yang memiliki ekor pendek seperti ekor babi. Sitinjau Lauik merupakan salahsatu habitat beruk yang berada diantara dua kawasan konservasi yaitu Suaka Marga Satwa Bukit Barisan dan kawasan Suaka Marga Satwa Tarusan Arau Hilir. Beruk Sitinjau Lauik telah mengalami banyak perubahan akibat habitat urban. Urban habitat mempengaruhi populasi dan pola aktifitas beruk, sehingga perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui populasi dan pola aktivitas serta jenis pakan beruk di Sitinjau Lauik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Ad-libitum yaitu mengamati dan mencatat apa saja jenis aktivitas yang dilakukan beruk. Hasil penelitian populasi dan pola makan beruk pada habitat urban menunjukan bahwa jumlah rata-rata kelompok beruk adalah 18 ekor, 11 ekor pada kelompok 1 dan 25 ekor pada kelompok 2. Untuk aktivitas makan paling tinggi pada jam 13.00-14.00 WIB, aktivitas paling rendah jam 8.00-12.00, aktivitas istirahat paling tinggi pada jam 9.00-11.00 WIB dan paling rendah jam 15.00-17.00 WIB, aktivitas grooming paling tinggi jam 13.00-14.00 WIB, paling rendah jam 11.00.12.00 WIB. Jenis pakan ditemukan sebanyak 24 jenis diantaranya 11 jenis pakan olahan masyarakat dan 13 jenis makanan olahan pabrik.
Kata Kunci: Macaca nemestrina, Populasi, Aktifitas, Pakan, Sitinjau Lauik.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Caldecott, J. O. (1983). An ecological study of the pig-tailed macaque in Peninsular Malaysia.
Crockett, C. M. (1980). The ecological separation of Macaca nemestrina and M. fascicularis in Sumatra. The Macaques: Studies in Ecology, Behavior and Evolution.
Lee, G. H., Thom, J. P., Chu, K. L., and Crockett, C. M. (2012). Comparing the relative benefits of grooming-contact and full-contact pairing for laboratory-housed adult female Macaca fascicularis. Applied Animal Behaviour Science, 137(3–4), 157–165.
Muhibbudin. (2005). Studi Perilaku Satwa Liar Kera Ekor Panjang (Macaca fiscicularis Raffes, 1821) untuk Pengembangan Ekowisata di Kawasan Hutan Wisata Kaliurang Yogyakarta. Journal Ilmu Pertanian.
Pijoh, D. (2006). Kajian Biologis Monyet Ekor Panjang (Macaca fiscicularis) yang Mengalami Pengangkutan dengan Pemberian Pakan yang Berbeda. Institut Pertanian Bogor.
Rahayu, A. S. (2001). Studi Perilaku dan Habitat Beruk (Macaca nemestrina Linneaus 1766) di Kawasan Lindung HPHTI PT Riau Andalan Pulp And Paper, Riau.
Supriatna, J., dan Wahyono, E. H. (2000). Panduan lapangan primata Indonesia.
Yanuar, A., Chivers, D. J., Sugardjito, J., Martyr, D. J., and Holden, J. T. (2009). The population distribution of pig-tailed macaque (Macaca nemestrina) and long-tailed macaque (Macaca fascicularis) in west central Sumatra, Indonesia. Asian Primates Journal, 1(2), 2–11.
Article Metrics
Sari view : 378 timesPDF - 324 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Diterbitkan oleh Fakultas Kehutanan
Universitas Muhammadiyah Sumatera BaratJl. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah - Padang - Sumatera Barat