KARAKTERISTIK HABITAT KUKANG SUMATERA (Nycticebus coucang Boddaert 1785) STUDI KASUS : CAGAR ALAM MANINJAU NAGARI TANJUNG SANI KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT
Sari
Kawasan Cagar Alam Maninjau salah satu habitat Kukang Sumatera. Data mengenai sebaran Kukang sangat terbatas sehingga perlu penelitian lebih mendalam. Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis pohon habitat Kukang (Nycticebus coucang) dan karakteristik habitat Kukang (Nycticebus coucang) di Cagar Alam Maninjau Nagari Tanjung Sani, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2022. Metode purposife sampling dan menggunakan dua data yaitu data primer dan skunder. Jumlah tumbuhan yang menjadi habitat Kukang ditemukan sebanyak 14 jenis tumbuhan dengan 11 famili. Dari hasil penelitian diperoleh nilai Kerapatan tertinggi pada tumbuhan cokelat (Theobroma cacao) dengan nilai 75,00 ind/m². Kerapatan relatif tertinggi pada tumbuhan cokelat (Theobroma cacao) dengan nilai 21,82%. Frekuensi tertinggi pada tumbuhan cokelat (Theobroma cacao) dengan nilai 0,75. Frekuensi relatif tertinggi pada tumbuhan cokelat (Theobroma cacao) dengan nilai 12,00%. Dominansi tertinggi pada tumbuhan alpukat (Persia americana) dengan nilai 0,20. Dominansi relatif tertinggi pada tumbuhan alpukat (Persia americana) dengan nilai 19,99%. dan INP tertinggi pada tumbuhan cokelat (Theobroma cacao) dengan nilai 36,62%. Suhu pada habitat Kukang 21,75°C dan Kelembaban 80,5%.
Kata kunci: Karakteristik, Habitat, Kukang, Cagar Alam.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Arismayanti, E. (2014). Wilayah Jelajah dan Penggunaan Ruang Harian Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) di Taman Nasional Halimun Salak, Jawa Barat [Skripsi] . Institut Pertanian Bogor.
Indriyanto. (2012). Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.
Pemerintah Republik Indonesia (1999). Undang-Undang no.41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Republik Indonesia Jakarta.
Nekaris KAI, Geofroy. 2008. Javan Slow Loris Nycticebus javanicus y. 1812. Di dalam: Mittermeier et al., editor. 2009. Primates in Peril: The World’s 25 Most Endangered Primates 2008–2010. Bogota: Panamericana Formas e Impresos SA.
Article Metrics
Sari view : 293 timesPDF - 202 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Diterbitkan oleh Fakultas Kehutanan
Universitas Muhammadiyah Sumatera BaratJl. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah - Padang - Sumatera Barat