POTENSI TUMBUHAN OBAT DI HUTAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

Sari

Tumbuhan obat termasuk kedalam Hasil Hutan Bukan Kayu yang sering dijumpai pada hutan. Tumbuhan obat juga terdapat pada Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat yang berlokasi di Institut Nasional Sjafei (INS) Kayutanam Nagari Kayutanam Kecamatan 2 x 11 Kayutanam Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini dilakukan penelitian pada bulan November sampai bulan Desember 2020. Objek yang diteliti yaitu tumbuhan obat yang terdapat di lokasi tersebut yang bertujuan untuk mengetahui potensi serta manfaatnya bagi masyarakat sekitar. Penelitian dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Metode observasi lapangan menggunakan teknik Purposive Sampling dengan membuat plot berukuran 20 m x 20 m dalam 5 jalur yang masing-masing jalur berjumlah 10 plot dilanjutkan dengan metode wawancara menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menemukan 42 jenis tumbuhan obat yang tergabung dalam 34 famili. Tumbuhan obat dengan kerapatan tertinggi adalah Putri Malu (Mimosa pudica) yang berasal dari famili Mimosaceae dengan nilai kerapatan 45 individu/ha dan kerapatan relatif 17,892 %. Nilai keanekaragaman spesies tumbuhan obat sebesar 2,815 atau 1< H’ <3 yang berarti dikategorikan kedalam tingkat sedang. Tumbuhan obat yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar yaitu Durian (Durio zibethinus), Bungo Rayo Putih (Hibiscu crosasinensis) dan Mahoni (Switenia mahagoni) sebagai obat-obatan yang dipercayai menyembuhkan berbagai macam penyakit.