PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT DI HUTAN KEMASYARAKATAN PASADA ROHA KECAMATAN SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT
Sari
Hutan kemasyarakatan Pasada Roha merupakan salah satu kawasan yang dikelola oleh masyarakat dengan salah satunya membudidayakan tumbuhan obat. Masyarakat masih memiliki keterbatasan dalam mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang berkhasiat obat dan belum seluruhnya terdokumentasi sehingga perlu dilakukan inventarisasi tumbuhan obat dan pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di sekitar kawasan Hutan Kemasyarakatan Pasada Roha. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tumbuhan apa saja dan cara pemanfaatanya yang dijdikan sebagai obat. Penelitian ini dimulai dengan melakukan survei awal dilanjutkan dengan pengambilan data bulan Oktober 2020. Penelitian ini dilakukan melalui metode penelitian kualitatif dan kuantitatif, dengan pengambilan 5 titik pengamatan dibuat dalam bentuk jalur Belt Transect untuk mewakili data yang diambil dengan panjang 100 meter dengan lebar kiri kanan 10 meter. Jenis tumbuhan obat yang didapatkan di Hutan Kemasyarakatan Pasada Roha Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat adalah sebanyak 11 jenis, yaitu: (1) Bakung (Lilium sp.), (2) Betadin (Jatropha multipida), (3) Ciplukan (Physalis anggulata), (4) Cocor Bebek (Bryophyllum pintatum), (5) Gedi (Abelmoschus manihot), (6), Gelinggang (Senna alata) (7) Keji Beling (Stribilanthes crispa), (8), Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) (9), Putri Malu (Mimosa pudica) (10) Senduduk Bulu (Clidemia hirta), dan (11) Sirih (Piper berle). Cara pemanfaatan yang di jadikan sebagai obat oleh masyarakat Pasada Roha yaitu dengan dilakukan cara yaitu 4 jenis tumbuhan dimanfaatkan daun dengan cara di rebus, 4 jenis tumbuhan dimanfaatkan daun dengan cara di tumbuk, 1 jenis tumbuhan dimanfaatkan daun dengan cara di bakar sampe layu, 1 jenis tumbuhan dimanfaatkan getah dengan cara teteskan, dan 1 jenis tumbuhan dimanfaatkan daun dengan cara direndam.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Bilhuda, Asra, 2018. Potensi dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Dikawasan hutan Simancuang Nagari Alam Pauh Duo Kecamatan Pauh Duo Kabupaten Solok Selatan Sumatra Barat. Skripsi Fakultas Kehutanan. Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat. Padang. 60 Hal.
Dalimarta, Setiawan. 2002. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Bogor : Trobus Agriwidya. Hal 11-15.
Kementrian Kehutanan. 1999. UU No. 41 Thn 1999. Tentang Kehutanan. Kementrian Kehutanan. Jakarta. 47 Hal.
Primack, dan Richar. B. 1998. Biologi Konsevasi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Hal 33-35.
Salaka, F. J. Nugroho, B. dan Nurrochmat, D. R. (2012). Strategi kebijakan pemasaran hasil hutan bukan kayu di kabupaten seram Bagian Barat, Prpvinsi Maluku. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 9 (1), hal 50-65.
Susanti. W. 2017. Jenis-Jenis Tumbuhan Paku di Hutan Bukit Batu Putih Jorong Mudiak Palupuh Nagari Koto Rantang Kecamatan Palupuh Kabupaten Agam. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi STIK PGRI Sumatra Barat. Padang. Hal 45.
Article Metrics
Sari view : 554 timesPDF - 1117 times
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Diterbitkan oleh Fakultas Kehutanan
Universitas Muhammadiyah Sumatera BaratJl. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah - Padang - Sumatera Barat